“Mungkin, mungkin saja di desa memiliki perpustakaan!” jawab Kazexian. “Aku ingin tahu buku apa saja yang mereka punya” “Mengapa kamu tidak pergi ke perpustakaan kerajaan?” “Aku tidak mau pergi kesana!” “Kenapa? Apakah ada sesuatu yang membuatmu takut?” “Benar, ada sesuatu yang membuatku takut!” “Apa? Katakan saja padaku, aku akan memukul orang itu karena sudah membuatmu takut!” ucap Kazexian sembari menggerakkan tubuhnya dengan beberapa pukulan dan tendangan. Hingga membuatku tertawa geli, “Hahahaha....duduklah! Aku sudah bisa menduga kamu tidak akan bisa melawannya!” Kazexian kembali duduk di dekatku, tetapi he keras kepala dengan ucapannya. “Tidak, aku pasti bisa melindungimu dari orang itu. Memang siapa orang yang kamu maksud?” Aku tertawa dan tersenyum lalu memberi isyarat dengan menunjuk orang tersebut, menunjuk dengan menyembunyikan sebagian tangan dan hanya Kazexian yang mengerti apa yang kumaksud. Kazexian yang memahami maksudku terdiam, he melihat ke arah Kim dan wa
Perlahan-lahan arunika menampakkan dirinya mengusir kegelapan yang menyelimuti negeri ini. Aku segera terbangun dari mimpi indah dan melihat Kim masih memeluk erat diriku. Aku perlahan-lahan menyingkirkannya dari tubuhku agar aku bisa bergerak. Sedikit demi sedikit tubuhku mulai bisa bergerak dan terbebas dari pelukan nya. Aku pun segera berdiri dan menjauh dari sini. Aku melihat Kazame telah bangun lebih awal. “Pagi, An. Kamu mau kemana? Buru-buru begitu!” sapanya padaku. “Sssttt...! aku pergi sebentar ya, oke? Oke!” jawabku meminta izin sendiri jawab sendiri. Kemudian aku segera pergi meninggalkannya dengan terburu-buru. Aku tidak ingin Kazame dan yang lainnya sampai mengikutiku, ya itu karena aku harus pergi membersihkan tubuh. Aku pergi ke bebatuan yang besar dan tinggi untuk melindungi tubuhku, lalu aku mulai melepaskan pakaian dan membersihkan tubuh. Airnya sangat dingin hingga membuatku menggigil kedinginan. Aku harus segera membersihkan tubuhku dengan cepat, setelah bersih a
Perjalanan kami tiba di sebuah desa, Kedatangan kami disambut hangat oleh penduduk desa, dan sebagian penduduk desa yang membicarakan dua serangan itu secara bersamaan. Keempat pangeran segera mendekati para penduduk dan ingin mendengarkan apa yang terjadi. “Ladangku habis....habislah sudah! Aku gagal panen lagi” ucap seorang pria dengan wajah sedih. “Beruntung kita baik-baik saja, bagaimana jika malam itu kita di serang oleh naga besar itu. Kita bisa mati terbakar.” “Ya, aku masih bersyukur diriku diberi keselamatan. Tapi bagaimana dengan keluargaku, mau makan apa kami sekeluarga?!” “Maaf, bolehkah kami tahu apa yang terjadi disini?” tanya pangeran Kim. “Tuan muda, kami membicarakan naga yang menyerang ladang kami. Selama ini ladang kami terjadi kebakaran secara tiba-tiba, kami para petani sepakat untuk menjaga ladang kami. Malam pertama kami tidak menemukan apapun, dan akhirnya di malam-malam berikutnya, tepatnya malam tadi kami menemukan sesuatu yang tidak kami duga. Naga besa
“Aku membuat popcorn yang enak untuk kalian, tapi soal itu.....( menunjuk ke arah hasil buruan) aku tidak bisa membersihkannya. Aku hanya bisa memasaknya sedikit. Sini berikan padaku, aku dan ibu-ibu yang disini akan memaksanya untuk kalian.” “Benarkah? Terima kasih banyak An!” jawab Kanzuka dengan perasaan senang. Kazame dan Kanzuka memberikan hasil buruan mereka padaku, lalu aku membawanya pada ibu yang pernah mengajakku ke ladangnya. Ibu inilah yang membantuku memasak hasil buruan mereka. Saat diriku membantu ibu membersihkan hasil buruan, aku diam-diam menyematkan diri memperhatikan Kim. He tampak berbincang dengan ketiga brother, yang saat itulah Kim melihat ke arahku. He tersenyum padaku, memberikanku perhatian kecil dengan senyuman meski terhalang oleh jarak dan aku merasa he baru saja memberikan tanda cinta padaku yang membuat hatiku merasa senang. Aku merasa senang pria ini tidak marah padaku. Aku pun kembali membantu membersihkan hasil buruan dan memaksanya bersama-sama. A
Di bawah cahaya bintang dan bulan, pertarungan melawan naga terjadi. Kekuatan ketiga pangeran tidak sebanding dengan kekuatan ketiga naga hingga mereka harus memakai akal daripada kekuatan yang tidak sebanding dengan naga. Sementara itu kegelapan terus bergerak dan membuat Raja Kayau-Kayau harus bertindak. Serangan vampire yang di kendalikan telah memasuki kota flower dan menyerang beberapa penduduk desa. Perajurit pasukan yang ditugaskan untuk memusnahkan pasukan vampire kendali pun di turunkan. Penduduk kota flower dibuat siaga oleh serangan vampire. Saat itulah Ederra memanfaatkan kesempatan ini untuk menghasut penduduk kota dan mengatakan hal buruk mengenai kerajaan Kimimoon. “Saya yakin ini adalah perbuatan raja Kayau-Kayau yang sengaja membiarkan ini terjadi. Bukankah kalian tahu perdamaian antara vampire dan manusia dilakukan secara tertutup. Mungkin saja Raja Kayau-Kayau sebenarnya telah kalah, dan he menyembunyikan semua ini dari kita. He mengorban kita demi kerajaannya, men
Ketiga pangeran yang melawan tiga naga melihat ketiga naga mundur dan menghilang. Ketiga naga tidak lagi menyerang, seketika itulah ketiga pangeran segera mendekati pangeran Kim yang terluka. Pangeran Kim tidak sadarkan diri dan An menghilang entah kemana. Ketiga pangeran pun membawa pangeran Kim ke desa. Kedatangan mereka segera disambut oleh ketua desa. Pangeran Kim pun segera diberikan pertolongan. He dirawat oleh tabib yang ada di desa. Ketua desa yang melihat serangan naga yang tidak terduga ini membuat dirinya teringat di masa kecilnya. Ini bukan kejadian pertama kalinya tetapi serangan yang pernah terjadi di masa lalu. Ketiga pangeran yang terluka juga mengobati diri mereka. Mereka bertiga duduk di balai desa yang dindingnya terbakar namun api sudah dipadamkan. “Kalian baik-baik saja, anak muda?” tanya kepala desa. “Ya, kami baik hanya saja brother Kim....” jawab Kazexian. “Oh maaf, maafkan saja. Saya memang ketua desa yang tidak bisa diandalkan” “Tidak ketua desa, Anda ad
“Brother, berhentilah memikirkan hal yang berat. Sarapan pagi dulu, lalu sembuhkan lukamu dan kita pergi mencari An” ucap Kanzuka sembari memberikan sarapan pagi pada Kim. Kim hanya memegang sarapan pagi yang berada di pangkuannya, he melihat ke tiga brother. He mengingat sesuatu dalam mimpinya dan ingatan dirinya sebagai dewa perang. “Ada apa, brother? Apakah makananya tidak enak?” tanya Kanzuka memperhatikan Kim yang tampak melamun. “Brother, berhentilah memikirkan yang berat. An pasti baik-baik saja, jadi makanlah dan pulihkan dirimu. Lalu kita berangkat mencari An, aku pikir ketiga naga itu juga akan membawa kita menuju kristal naga yang lain” ucap Kazame. Kim menundukan kepalanya, dan he mulai sarapan pagi. Ketiga brother memperhatikannya, mereka tersenyum dan senang melihat Kim kembali. “Kim, kami pergi sebentar ya? Nanti kami kembali lagi” ucap Kazexian. “Ya, baiklah!” jawab Kim singkat. Kemudian ketiga pangeran bergegas keluar dari kamar ini, mereka segera menuju desa da
Pertarungan ketiga pangeran melawan naga terus terjadi, ketiga pangeran segara melakukan pertarungan satu lawan satu. Sementara pangeran Kim melawan makhluk terkutuk ini. Wanita mengerikan ini menyerang Kim dengan kukunya yang panjang seperti cakar dan kuatnya seperti baja. Wanita terkutuk ini mencabut ekornya dan menjadikannya tombak. Menggunakan tombak untuk menyerang pangeran Kim, pangeran Kim menangkisnya dengan pedang. Kim tidak bisa meremehkan serangan kekuatan wanita terkutuk ini. Kekuatan wanita ini sangat hebat, dan she dapat menangis serangan Kim dengan tepat. Kim terbang dengan naganya menghindari serangan wanita terkutuk. Wanita terkutuk mengejarnya dengan naga yang dimilikinya. Ketiga pangeran yang melawan ketiga naga, kini hanya melawan satu naga. Saat itulah kesempatan Kazame pergi menyelamatkan An. Kazame mengetahui dari mana munculnya wanita terkutuk itu, he pun segera memasuki gua tempat wanita itu berasal. Di dalam gua dirinya tidak menemukan siapapun, gua ini ter