Share

Bab 215

Tetapi pikiranku tetap teralih padanya, dan juga si tampan. Aku takut, dan aku sangat takut. Hingga aku pun perlahan-lahan mulai sadar, aku berada di kamar di mana diriku terkurung.

“Hah, sial! Kamar ini, si tampan mengurungku. Aku harus segera keluar dan memastikan mimpi buruk ini tidak pernah terjadi. Mimpi buruk ini tidak boleh terjadi” gumanku bergegas beranjak dari tempat tidur, dan berjalan mendekati pintu utama. Kucoba membuka pintu, tetapi pintunya tetap terkunci.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status