Share

Bab 108

Jeremy masuk dengan ekspresi tenang bersama dengan hawa dingin yang mengelilingi tubuhnya.

"Jeremy." Felipe menyapa keponakannya.

Jeremy tidak menanggapi. Mata dinginnya menyapu meja makan sebelum akhirnya jatuh ke wajah pucat Madeline.

"Madeline, kenapa kau masih bertanya? Aku adalah suamimu. Memangnya aneh kalau aku punya kunci rumah ini?"

"..."

"Apakah kau terang-terangan membawa laki-laki lain kembali ke sini untuk makan dan minum ketika aku tidak ada?"

Jeremy berbicara sambil tersenyum, tetapi dia menatap tajam ke arah Felipe. "Jadi, Uncle Felipe, kau menyukai gadis seperti ini?"

Detak jantung Madeline tergagap.

‘Gadis seperti ini.’ Jeremy menggunakan kata-kata ini untuk menggambarkannya.

Wajah Madeline menjadi semakin pucat oleh ucapan Jeremy, tapi ia tidak berani memprovokasi pria itu lagi.

Menghadapi pria itu sekarang, ia seperti burung yang ketakutan, khawatir dan gelisah.

"Jeremy, jangan salah paham," Felipe menjelaskan dengan tenang, "Aku hanya khawatir ada sesuatu yang terj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Marijan Saleh
Nggak habis pikir, kok ada perempuan sebodoh medeline.!!!
goodnovel comment avatar
Delinaozoraarigunawan ApriliaEdogawakhudo
lama lama bosen baca nya trs aja d aniaya dan d tindas tidak ada perlawanan...
goodnovel comment avatar
Erna Endarwati
Berbelit belut ceritanya. muter" terus di kasus penganiyaan penindasan terhadap Madeline . kapa Madeline bebas dari Jeremy 😒
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status