Share

Bab 28

 "Jadi gimana? Kamu mau, kan, jadi pacar aku?"

Safira membeku mendengar pernyataan dari lelaki yang ada di hadapannya kini. Jantungnya berdebar tak keruan. Tangannya yang digenggam oleh lelaki itu terasa berair karena keringat. 

Rasanya dia tak percaya lelaki di hadapannya kini baru saja menyatakan perasaan suka terhadapnya. Semua terjadi begitu mendadak. Berkali-kali dia menggigit bibir bagian dalamnya. Memastikan kalau ini nyata, bukan mimpi.

"Fir..."

Panggil lelaki itu lagi menyadarkan lamunannya.

"Ha...eng...gue..." Safira tampak gelagapan.

"Jawab aja. Kamu mau atau nggak?" tanya lelaki itu lagi. Matanya menatap sayu mata Safira yang kebingungan.

Sumpah, Safira tak tahu harus bersikap bagaimana. Takut tindakannya salah. Seandainya dia tahu bakal seperti ini pasti dia sudah menyiapkan jawabannya jauh-jauh hari atau meminta pendapat Riri dulu.

"Gue bingung, Gilang," jawab Safira akhirnya. Gadis itu meringis.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status