Share

29. Tidur

"Resta, tolong kam—"

Gyan berhenti bersuara ketika melihat Resta sudah terkapar di atas meja. Pria itu melirik jam di sudut layar laptop. Pukul 12 malam. Napasnya berembus kasar, lantas punggungnya bergerak rebah di sandaran kursi. Ditatapnya wanita yang sudah sebulan menjadi asistennya itu selama beberapa saat sebelum dia bangkit dari kursi.

Langkah Gyan mendekat ke meja Resta. Berdiri sejenak di dekat wanita itu sebelum mengguncang sedikit bahunya.

"Resta," panggilnya pelan.

Tidak ada reaksi. Panggilan kedua, Resta cuma menggeliat. Sama sekali tidak ada tanda-tanda wanita itu akan terjaga.

Dengan gerakan pelan, Gyan akhirnya berinisiatif memindahkan Resta dari kursi. Tidur di kursi dengan kepala di atas meja tentu sangat tidak nyaman. Pelan dia menarik badan Resta, melingkarkan satu lengan wanita itu ke pundak. Lalu membopong tubuh asistennya itu. Resta sudah seperti orang mati. Sama sekali tidak bereaksi ketika tubuhnya diangkat.

"Berat juga," gumam Gyan seraya memandang lelah waja
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status