Share

Seperti Mimpi

Melihat Rosa seperti ingin berbicara rahasia, Hendra pun memajukan kepalanya. ”Ada apa?”

”Eemm … Bagus kamu duluan ke mobil. Aku sudah lama tidak bertemu Hendra, aku ingin mengobrol sebentar dengannya.”

Bagus gelengkan kepala, ia ingin tetap menemani sepupunya.

”Aku hanya sebentar.”

Dengan tegas Bagus kembali gelengkan kepala.

”Aku akan baik-baik saja, kamu lupa Hendra seorang dokter dan jangan lupa dia sahabatku.”

”Oke, sebentar. Lebih dari sepuluh menit gue akan nyusul loe.”

”Iya, sudah sana!” usir Rosa, ketika melihat Bagus enggan untuk meninggalkannya.

”Kita ke ruanganku,” ajak Hendra paham sahabatnya itu ingin membicarakan hal rahasia dan penting.

Rosa langsung memberi anggukan kemudian berjalan berdampingan dengan Hendar yang menurutnya sudah lama tidak bertemu.

Tiba di ruangan Hendra, Rosa langsung mengedarkan pandangan. Ruang peristirahatan seorang dokter yang cukup luas. Maklum, di samping Hendra adalah anggota organisasi profesi dokter negeri ini, ia pun merupakan wakil kepa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status