Napas keduanya semakin memburu hingga akhirnya Nada melepaskan pungutannya karena merasa kehabisan napas, namun tidak berhenti begitu saja. Seperti hanya berhenti untuk mengais oksigen dan mengisi amunisi, Nada kembali menyatukan rasa mereka.
Saat penyatuan semakin mendalam, tiba-tiba tubuh keduanya merasakan kejutan dan sedikit terpelanting sehingga pergulatan keduanya terhenti. Ethan cukup cekatan dan cepat memeluk tubuh Nada sehingga terhindar dari cidera yang tidak diinginkan."Vidor!" Ethan marah. Matanya menyalak menatap pria yang duduk di belakang kemudi.Bagaimana tidak marah?Saat mereka sedang asyik menikmati kehangatan yang baru pertama kali mereka lakukan, tiba-tiba Vidor menghentikan mobilnya secara mendadak. Ya, ini adalah ciuman pertama yang mereka lakukan setelah menikah. Mungkin kalau Nada tidak mabuk, kejadian ini juga belum tentu terjadi malam ini."Ma-maaf, Tuan. Ada kucing liar melintas." Suara Vidor gugup dan gemetar karena merasa bersalah.Tubuh Ethan semakin panas dan peluh telah mulai banjir di kala setiap sentuhan yang diberikan pada tubuh Nada mendapatkan respon baik. Gairah Ethan semakin membuncah karena Nada semakin agresif, bahkan sesekali menjadi pemacu.Bukan hanya itu saja, Nada bahkan terlihat tidak sabar sehingga memaksa Ethan untuk segera menekan tubuhnya. Mendapatkan tuntunan seperti itu, siapa yang bisa tahan? Sekali lagi Ethan lupa pada perjanjian nikah mereka. Dia lupa dengan identitas dirinya dan juga lupa pada tujuan menikahi putri sulung keluarga Vincent.Pesona Nada benar-benar telah mengubah cara pandangnya terhadap putri sulung keluarga Vincent yang terkenal bar-bar, matre dan juga murahan. Yang Ethan ketahui, putri sulung keluarga Vincent bukan gadis murni lagi dan malam ini Ethan melupakan hal itu."No!" Tiba-tiba Ethan tersadar.Saat Ethan junior siap menggempur hal paling berharga dalam diri Nada, tiba-tiba Ethan menghentikan gerakan dan niatnya. Tubuhnya mematung di ata
"Kita tidak melakukannya, bukan?""Menurutmu?" Mata Ethan menggoda.Wajah Nada merona karena tersipu malu. Dia benar-benar kesal pada dirinya sendiri, kenapa dia sampai mabuk dan hilang kendali sehingga melakukan hal bodoh dan memalukan. Dia ingat bagaimana semalam dirinya dengan tanpa rasa malu merayu dan menyerang Ethan.Tatapan mereka saling beradu dengan sorot dan makna yang berbeda. Ethan dengan sorot menggoda dan jahil menunggu reaksi Nada selanjutnya, sedangkan Nada dengan sorot mata lekat, menyesal, malu dan marah pada dirinya sendiri."Hiks ... hiks ... hiks ...."Tiba-tiba Nada menarik pandangnya. Menarik kaki yang tadi menjuntai ke lantai dan langsung memeluk lututnya. Nada duduk meringkuk memeluk kaki dengan wajah bersembunyi di antara lengan dan lutut. Dia menangis terisak.Ethan sangat terkejut mendengar tangis Nada. Dia sama sekali tidak menyangka istrinya itu akan menangis hanya gara-gara kejadian semalam. Matanya membulat melihat tubuh Nada t
Ethan kembali ke rumah setelah menyelesaikan pekerjaannya. Sebelumnya dia telah meminta Vidor membelikan makanan yang enak untuk dibawa pulang agar sore nanti Nada tidak perlu repot-repot masak untuk mereka.Saat masuk ke dalam rumah keadaan rumah tampak sepi. Jelas saja sepi karena penghuninya hanya dia dan Nada dan saat ini mungkin Nada sedang di dalam kamarnya. Ethan berjalan mendekati kamar Nada dan langsung mengetuk pintu kamar berharap Nada mau makan bersamanya karena setelah kejadian pagi tadi, Nada cuek dan tidak mau bicara padanya. Bahkan saat Ethan pamit untuk keluar rumah, Nada tidak menanggapi, malah mengusirnya dari kamar, lalu mengunci diri.“Nada!” panggil Ethan mengetuk pintu kamar.Tidak ada jawaban.“Nada!” panggilnya lagi.Sekali lagi tidak ada jawaban.Beberapa kali Ethan memanggil dan mengetuk pintu, tetapi tidak ada tanda-tanda bila Nada ada di dalam dan akan membukakan pintu untuknya. Karena khawatir suatu hal terjadi pada Nada, Et
Kata-kata dan ide Ethan ternyata sanggup membuat Nada tidak bisa tidur malam ini. Sudah dicoba untuk memejamkan mata, tapi nyatanya kedua mata milik Nada tidak juga mau terpejam dan terlelap. Entah berapa kali istri Ethan itu berganti dan mencari posisi yang dia pikir bisa membantunya tidur, tapi gagal dan lagi-lagi merasa gelisah.Dengan gerakan cepat seperti orang kaget, Nada segera bangun dari baringnya langsung terduduk dengan wajah kesal, rambut kusut dan berantakan."Aaaa!!! Ethan, kenapa kamu selalu saja membuat kepalaku pusing?" pekik Nada sembari mengacak rambutnya hingga bertambah kusut.Nada semakin kesal memikirkan ide desain yang diberikan oleh Ethan padanya. Meski dia tidak menghiraukan dan tidak menganggapnya serius atas idenya tapi nyatanya ide Ethan membuatnya tidak bisa tidur."Hiks ... hiks ... hiks. Kenapa kepalaku menjadi kacau? Seharusnya aku bisa berpikir tenang agar bisa menciptakan karya yang bernilai tinggi," gumam Nada kesal. Kedua tangan m
Pagi hari ini Nada merasa gelisah dan tidak tenang. Dag dig dug ser perasaannya. Bila beberapa hari kemarin dia tidak bisa tidur nyenyak karena memikirkan desain yang harus dia buat dan selesaikan. Semalam dia tidak bisa tidur nyenyak karena gelisah akan hasil yang diperolehnya karena hari ini karyanya itu harus dipresentasikan."Hei, kenapa?" Ethan memicingkan mata melihat Nada tidak tenang.Seperti biasa, Ethan selalu mengantar Nada pergi ke perusahaan dan mereka akan berpisah di depan pintu gerbang. Ethan merasa khawatir melihat wajah gelisah Nada."Aku takut gagal."Ethan tersenyum tipis. Tanpa meminta izin, Ethan membentangkan tangan, lalu memeluk Nada erat seolah ingin menyalurkan energi positif lewat pelukan hangatnya.Beberapa saat Nada tenggelam dalam pelukan Ethan. Meski dia masih merasa risih dan ragu setiap kali Ethan memeluknya, namun rasa nyaman yang diberikan Ethan lewat pelukan membuatnya bertahan hingga Ethan merenggangkan pelukan mereka dan meny
"Bicaramu seperti sedang membicarakan diri sendiri," sindir Nada sembari berlalu.Dia merasa muak dengan sikap Ike yang selalu saja menunjukkan wajah tidak suka padanya. Padahal keseharian mereka sangat jarang bersinggungan karena mereka berbeda ruang kerja. Nada juga tidak terlalu mengenal Ike. Mereka bertemu di perusahaan saja.Ike menghentak kaki kesal mendapat respon cuek, bahkan menerima sindiran dari Nada. Wajah cantik dengan polesan lipstik merah itu mengerucut membuat wajahnya tampak cemberut dan menghilangkan kecantikannya. Setelah bayangan Nada berlalu dan menghilang di balik sisi dinding yang lain, Ike dengan hentakan kecil memutar tubuh, lalu pergi ke ruangannya sendiri.Nada pun tidak kalah kesal dengan apa yang dirasakan Ike, tetapi istri Ethan itu tetap melenggang dengan ringan dan kembali ke ruangannya. Di sana sudah ada Indah yang menunggunya. Indah adalah teman di kantor yang baik padanya dan bisa dikatakan perhatian pada Nada."Hei, ada apa dengan wajahmu?" Indah b
"Wah!" Indah terlihat senang mendengar tawaran makan gratis dari Eric. Bola matanya bergerak penuh binar ke arah Nada."Terima kasih, tapi ada yang ingin kami bicarakan berdua saja dan itu adalah rahasia wanita," sahut Nada menolak tawaran yang diberikan Eric padanya.Mendengar penolakan Nada, senyum senang Indah langsung menghilang berubah ekspresi tercengang dan tidak percaya Nada menolak tawaran makan gratis. Dia tidak percaya Nada akan menolak dengan cepat tawaran Eric. Yang dia tau selama kenal dengan Nada, temannya itu paling tidak bisa melihat orang lain kecewa, apalagi itu hal baik.Tanpa memberi kesempatan pada Indah maupun Eric bertanya atau berargumen, Nada langsung menarik tangan Indah dan membawanya berlalu dari hadapan Eric.Apa yang dilakukan Nada jelas saja membuat Indah ngomel sepanjang perjalanan. Dia tidak mengerti kenapa Nada menolak tawaran makan bersama dan gratis dari seorang pria seperti Eric. Indah pikir tawaran yang diberikan Eric itu tulus."Eric itu sudah m
Sejak mengetahui alasan kenapa sikap dan cara memandang beberapa orang padanya yang aneh dan terkesan mencibir serta merendahkan dirinya adalah ulah Ike yang telah menyebar gosip bila dia merayu Eric, Nada merasa kesal dan marah pada Ike. Dia telah beberapa kali memperingatkan Ike untuk tidak menyebar gosip yang tidak benar, tapi sepertinya wanita itu belum mau menutup mulutnya.Siang ini Nada pergi ke pantry dengan maksud ingin minum teh, tapi sebelum kakinya benar-benar memasukki pantry, kembali ia mendengar Ike sedang membicarakan dirinya dan yang pasti obrolan itu menjatuhkan dirinya dan bergosip.Nada kesal dan marah. Dia sudah jengah dengan tingkah dan ulah Ike. Dengan segera mengambil ponselnya dan merekam semua yang dibicarakan mereka. Dia akan menjadikan rekaman itu untuk menyerang balik atas apa yang telah dilakukan Ike padanya. Nada tidak mau nama baiknya dicemarkan oleh orang yang iri dan sirik padanya."Kamu tau, semalam aku melihat Nada dan Eric pergi ke hotel," ucap Ike