Share

33. Naima Pingsan

Talia sudah lelah menanti Arman, dia bangkit mengambil kunci mobilnya segera keluar menuju rumah madunya.

Talia sudah tidak tahan lagi, hatinya sudah tidak kuat dipermainkan.

Didepan rumah mungil nan asri ini, Talia mematung melihat adegan mesra suaminya dengan istri tuanya. Mereka tertawa bahagia, saling memeluk dan mengecup bagian-bagian tubuh mereka sambil bercanda.

Talia sudah menahan sesak di dadanya, selama ini Arman sudah tidak pernah memberinya nafkah lahir, bahkan membiarkan dirinya untuk menghidupi dirinya sendiri.

Kini nafkah batinpun enggan diberikan Arman kepada Talia, sambil menahan airmatanya Talia menggigit bibirnya agar suara tangisnya tidak terdengar.

Arman yang merasa diperhatikan tiba-tiba berbalik dan membeku, "Talia..!! " Arman tidak sadar berteriak dan terkejut melihat kedatangan Talia dengan penampilan yang asal bahkan bukan seperti Talia yang biasanya tampil selalu paripurna dihadapannya meskipun hanya dirumah.

Spontan Arman melepaskan pelukannya dari Naima, n
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status