Share

Bab 41. Cemburu

Lidia

"Assalamualaikum istriku yang cantk."

Dadaku berdebar saat mendapatkan tatapan yang begitu lekat dari Kak Fahri.

"Waalaikumsalam. Apaan sih, Kak? Kok liatinnya gitu?" Aku yang baru saja selesai berpakaian, sontak membuang pandangan ke arah jendela kamar.

"Ssst, jangan membuang muka kalau lagi dipandang suami." Kak Fahri mendekat dan meraih daguku.

Saat ini kedua netra kami bertemu. Kami saling menatap dalam diam. Seakan tak ingin berpaling, bagai magnit tatapan kami terkunci satu sama lain. Entah siapa yang memulai untuk saling mendekat, tiba-tiba saja tubuh kami sudah tak lagi berjarak. Napas suamiku memburu. Wajah tampannya begitu menghipnotis jiwaku.

Aroma maskulinnya seakan melumpuhkan seluruh syaraf ditubuhku. Kak Fahri memajukan wajahnya hingga wajah kami nyaris menempel.

Kupejamkan mata karena tak sanggup menahan malu membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Ehm ..., nggak jadi. Aku tunggu di luar. Jangan lama-lama!" Aku tersentak mendengar suara bisikan K
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status