Share

Bagian 25

Dua mata berlensa biru sedang mengamati sosok Wanita yang tertidur di atas sofa tanpa bantal dan selimut. Sosok yang tengah mengamati itu, perlahan menarik ujung bibirnya membentuk seringaian. Frans berdiri dengan kepala miring dan dua tangan masuk ke dalam kantong piamanya.

“Aku tidak tahu tentang perasaanku,” gumam Frans. “Maksudku tentang kenapa aku harus menjadikanmu pelayanku? Aku bahkan belum sepenuhnya tahu tentang asal-usulmu. Yang aku tahu hanya kamu pernah bekerja di bar.”

Frans membuang napas lalu mengalihkan pandangan. Dia berjalan mendekati cermin Panjang berbentuk oval di samping lemari bajunya. Dia berdiri di sana , sedikit membungkuk mengamati wajahnya yang masih lusuh.

Tidak lama saat Frans hendak masuk ke kamar mandi, sosok di atas sofa terlihat bergerak. Ia melengkuh seraya merentangkan kedua tangannya. Dari jarak sekitar dua meter, Frans mengamati sambil menaikkan satu alisnya. Tidak lama kemudian, kedua mata itu terbuka dan mulutnya terbuka lebar. Desahan yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status