Share

15. Masih Betah ya Memelukku?

"Arfeen, aku berkeringat!"

"Tak apa, yang penting kau pegangan yang erat dan percaya saja padaku. Maka semua akan baik-baik saja!"

Larena mengeratkan pegangannya, namun karena terlalu erat itu membuat Arfeen sesak nafas.

"Baby, sweety, aku tak-bisa bernafas!"

"Hah! Apa?" beo Larena.

"Aku tak bisa bernafas."

"A, maaf!" ucap Larena sedikit mengendurkan pelukannya.

Arfeen pun bernafas dengan lega. Ia sedikit menoleh ke bahunya, "Boleh parno, tapi jangan berusaha membunuhku juga!" kelakarnya.

Larena hanya memanyunkan bibir saja.

"Itu bibirnya jangan seperti itu, nanti aku sosor ribet ceritanya. Auw!"

"Ihhh!" Larena mencubit lengan Arfeen yang keras. Sebenarnya Arfeen tak merasa sakit hanya saja ia sedikit terkejut mendapat serangan seperti itu.

"Sekarang kau mau jalan atau sengaja ingin kita menjadi tontonan?"

Arfeen mengedarkan pandangan ke sekeliling yang rupanya ada beberapa pasang mata memerhatikan mereka. Maka ia pun lekas melakukan motornya meninggalkan tempat itu.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status