Share

26. Butuh Pelampiasan (18+)

"Cukup, Otta."

Daniel menjauhkan Delotta, membuat gadis itu menatapnya tak mengerti.

"I'm sorry, tapi ini nggak boleh terjadi," ujar Daniel lagi.

"Apa maksudnya nggak boleh terjadi?" tangan Delotta masih nyangkut di bahu Daniel. "Ini memang sudah terjadi."

Pria bermata biru itu menggeleng. "Nggak seperti ini seharusnya." Dia memindahkan tubuh Delotta agar duduk di tempatnya lagi.

"Apanya yang nggak seperti ini? Om Daniel jelas-jelas menginginkan aku. Kenapa sih Om nyangkal terus?"

"Otta, kita sudah membahas ini. Pakai sabuk pengamanmu kita pulang. Tidak ada penolakan, dan tidak ada kejadian seperti tadi. Kecuali kita mau sama-sama mati," ucap Daniel tegas.

Delotta berdecak seraya membuang muka. Namun, tangannya tak urung menarik sabuk pengaman. Sepanjang jalan hening melingkupi keduanya. Tidak ada satu pun dari mereka yang bersuara. Sibuk dengan pikiran masing-masing. Bahkan ketika sampai di depan rumah Ricko, Delotta keluar begitu saja dari mobil tanpa mengucapkan apa-apa. Sek
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status