Share

62. Intimidasi

Bola mata Daniel bergerak ketika mendengar suara pintu dibuka dari luar. Tidak lama pria yang kemarin matanya dicolok Delotta muncul.

Dave tersenyum seraya mendekat. Kemeja abunya terlihat licin dan sangat pas di badannya, disambung pantalon hitam yang tak kalah licin, lengkap dengan pantofel hitam yang membungkus kakinya.

"Selamat siang, Pak," sapanya formal sambil sedikit menganggukan kepala.

"Siang, Dave. Silakan duduk."

Sejujurnya, Daniel masih tidak menyangka bahwa Dave ternyata mantan kekasih Delotta. Terlebih lagi sikap Delotta yang sepertinya sangat tidak menyukai lelaki itu. Kenapa harus ada kebetulan seperti ini?

"Terima kasih." Dave menarik kursi dan duduk berhadapan dengan bos sekaligus pamannya itu. Hanya meja kerja Daniel yang menghalangi jarak keduanya.

"Apa mata kamu sudah membaik?" tanya Daniel menutup dokumen dan fokus memperhatikan keponakannya itu.

Dave mengangguk. "Aku sudah baik, Om." Dia kembali bicara santai. "Terlalu berlebihan nggak sih kalau Delotta sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status