Share

Dalam Hutan

Aku terperanjat saat kaki Pak Darman ditarik oleh sebuah tangan untuk masuk ke dalam rawa yang lebih gelap. Dengan sigap tanganku menarik tubuhnya sekuat tenaga.

"Pak ucapkan asma Allah dan tetap istigfar!" teriakku masih menarik tubuhnya. Kekuatan yang begitu dahsyat seolah tak bisa kuhentikan. Tarikan urat di leher ini membuktikan jika saat ini aku sedang tidak bermain-main dengan ilmu biasa. Pak Darman terlihat meronta menyeimbangi tarikan itu. Dengan tekad dan keyakinan yang kuat, aku meneriakkan kalimat takbir sampai tangan itu bisa terlepas dari kaki Pak Darman.

Kami segera berdiri, masih dengan mengatur nafas masing-masing. Wajah Pak Darman terlihat begitu pucat. Aku yakin jika beliau dalam keadaan takut. Bibir ini mencoba tersenyum ke arahnya sebagai tanda semua akan baik-baik saja, meskipun dalam hati ada kekhawatiran akan hal yang akan terjadi kembali.

"Bapak baik-baik saja?" tanyaku memegang bahunya yang masih bergetar hebat. Wajahnya menoleh ke arah putri yang begitu di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status