Share

Rencana pindah

Bab54

Ini ujiam dalam hidup, kuat tidak kuat, aku harus mampu melewatinya. 

"Wanita pembawa sial," maki Bu Daung. Aku tidak menyangka, membawa anakku ke tempat ini malah mendapat perlakuan seburuk ini.

Bahkan dengan teganya, dia menghina dan memakiku, tanpa kutahu salah diri ini dimana.

Aku keluar tanpa suara, semua mata menatapku dengan sinis. Apa yang salah? Mengapa aku seolah mendapatkan sangsi sosial di lingkunganku.

Angin bertiup kencang, menyapu pergi air mataku dan Emilia. Anak malang itu masih terisak di gendonganku. Sedangkan aku, menangis tanpa suara.

Ya Allah, aku tahu engkau menyayangi kami, kuatkan aku melewati cobaan ini.

Ibu Hanum yang barusan pulang dari ladang, begitu terkejut mendengar suara tangis anakku. 

Kami berjalan ke arah pintu, Ibu tergesa-gesa dari dapur, menghampiri kami ke depan rumah.

"Ada apa?" tanya Ibu dengan wajah khawatir. 

Aku menggeleng, rasanya diri ini kesulita

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status