Share

Temani Aku!

“Hay.”

Hana mendekatkan diri pada Raka yang sejak tadi duduk sembari menunduk. Belaian lembut dari Hana seolah memberi kekuatan tersendiri bagi pria yang hatinya dilanda gelisah.

“Sayang, Abang belum siap.”

“Hm.”

Seolah memberi jeda, ia membiarkan pria itu merunduk di bawah rengkuhannya. Sampai ketika ia rasa pundak itu mulai berguncang hebat. Wanita itu sedikit membungkuk.

Ia raih kedua tangan suaminya itu dalam genggaman, lalu membuatnya menengadah. Selayaknya orang yang tengah meminta pengampunan dan doa.

Raka perlahan mengangkat kepalanya, bulir-bulir bening yang menggenang di kelopak matanya yang memerah, cukup menjelaskan seberapa sesal itu telah begitu menyiksanya.

“Jangan berhenti berdoa!”

“Dia akan hidup ‘kan, Sayang?”

Hana hanya mengangguk.

“Cuci muka dulu, ambil wudu terus salat hajat. Biar aku yang berjaga di sini?”

&l

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status