"Alasannya karena kakekmu ingin melihat tindak tanduk seorang pemegang saham Gregorius Grup yang kakekmu curigai sebagai orang yang yang telah mencelakai tuan muda pada setahun yang lalu," jawab Suzan.
"What? Jadi aku dicelakai orang pada setahun yang lalu?" tanya Kevin penasaran.
"Iya, tuan muda. Untung saja ternyata Indro Lelono, ayahnya Lisa, yang merupakan sopir tuan muda di kota A, berhasil menyelamatkan tuan muda dan membawa tuan muda ke kota ini. Karena tuan mudah mengalami Amnesia maka Indro Lelono sengaja menyembunyikan identitas tuan muda."
"Untuk apa dia melakukan itu?"
"Masih belum jelas, tuan muda. Dia juga langsung keluar dari pekerjaannya dan memilih untuk membawa tuan muda ke kota B ini padahal saat kecelakaan terjadi tuan muda dan Indro berada di kota lain yaitu di kota A."
"Lalu, apakah Indro pernah menghubungi kakekku untuk memberitahu soal aku?"
"Tidak, tuan muda. Kakek tuan muda bahkan sempat kehilangan jejak
Saat ini, melihat sikap Susan yang seperti itu dan karena tangannya sedang diarahkan Susan untuk memegang buah dada milik Susan, maka, sebagai laki-laki normal, Kevin mulai terangsang.Pancingan-pancingan yang dilakukan Susan sejak tadi, semakin membuat Kevin blingsatan tapi di lain sisi, Kevin merasakan kekeringan emosional dari dirinya kepada Susan sehingga dia tidak jadi meneruskan niat yang sudah ada di dalam hatinya, dia tidak jadi menyerang Susan."Aku tidak bisa.""Tapi kenapa, tuan muda? Dulu tuan muda selalu tidak bisa menahan hasrat setiap melihatku karena tuan muda selalu ingin merasakan manis tubuhku tapi kenapa sekarang berubah, tuan muda?""Aku tidak tahu. Mungkin karena aku belum bisa menemukan Ingatanku, karena itu aku masih merasa asing akan kamu, Susan. Sorry, kalau dulu kita pernah sangat dekat. Sorry kalau aku tidak merasakan hal itu sekarang."Sus
Terdengar suara pintu diketuk, Kevin langsung bangkit berdiri untuk menuju pintu kamar tapi ternyata suara ketukan itu bukan berasal dari pintu itu apalagi saat Kevin mencoba membuka pintu itu, ternyata tidak ada siapapun di luar. Kevin kembali menutup pintu dan berusaha mencari suara ketukan itu. Ternyata ada sebuah pintu penghubung dengan kamar sebelah dan Kevin langsung menduga siapa yang mengetuk pintu itu. "Pasti Susan yang mengetuk pintu dan nampaknya, sebelumnya dia sengaja meminta kamar yang memiliki pintu penghubung dengan kamarku." Setelah berpikir seperti itu, "Kevin langsung membuka pintu penghubung dan benar saja, di balik pintu itu ada Susan yang sudah berpakaian seksi di balik pintu itu. "Kamu mau apa?" "Aku cuma ingin bilang kalau tuan muda memerlukan aku, maka cukup masuk ke kamarku lewat pintu penghubung ini. Aku tidak akan menguncinya, tuan muda. " Susan mengerling genit ke arah Kevin.
Kevin tidak mau lagi memperdulikan Victor karena saat ini dia ingin sekali menyelidiki barang-barang miliknya yang disimpan Indro Lelono untuknya, karena itu, Kevin langsung melangkah keluar dari Restoran Bunga Bakung ini.Lisa yang sebelumnya sempat berencana untuk menggoda Kevin setelah mengetahui Kevin bisa membeli mobil mewah termahal di dunia, kini kembali memandang jijik kepada Kevin.Pandangan Lisa sebelumnya kalau Kevin sangat ganteng dan mempesona, kini langsung berubah setelah mendengar kalau Kevin bukanlah anak orang kaya seperti yang heboh kemarin."Cuih, Pergilah kamu jauh-jauh dari sini dan jangan pernah kembali lagi!" Sembur Lisa sambil meludahi wajah Kevin.Kevin mengambil tisu dari atas meja makan, bertepatan dengan itu, dia mendengar suara langkah kaki seseorang dari belakangnya yang nampaknya ingin membokongnya dari belakang.Kevin langsung tahu kalau orang sedang mengej
Tiba-tiba sebuah motor menghalangi langkah Kevin. Motor itu ditunggangi oleh seorang pria yang mengenakan jaket kulit hitam dan helm hitam. Kini dia melepaskan helm hitamnya dan turun dari motor serta berkata, "selamat bertemu, tuan muda."Kevin menatap ke arah pria di depannya yang berumur mungkin 3 atau 4 tahun di atasnya. Pria itu memiliki rahang keras dan terlihat seperti seorang ahli bela diri yang tangguh."Dia adalah Thomas, tuan muda. Pengawal pribadi yang dikirimkan kakek tuan muda untuk mengawal tuan muda kemanapun tuhan muda pergi." Terdengar suara Susan dari arah belakang.Ternyata Susan sudah turun dari mobil dan mengikuti langkah Kevin."Aku baru tahu keberadaannya di e-mail yang baru saja aku terima, tuan muda, kalau dia dikirim kakek tuan muda tapi aku sendiri sudah mengenal dia karena pernah beberapa kali bertemu, berhubung ayahnya adalah salah satu pengawal utama kakekmu, tuan muda.
"Ngapain kamu membawa seorang pelayan rendahan kesini? Apakah kamu membawa dia ke sini untuk bantu-bantu membawa minuman untuk para tamu di acara ini, heh?" tanya Agnes merendahkan Kevin sambil mencibir ke arah Natalie."Ini temanku." Natalie menunjuk ke arah Kevin. "Dia datang untuk mendampingiku bukan untuk menjadi pelayan di acara ini!""Lagian aku sendiri tidak mengundang kamu, kamu cuma anak angkat di keluarga ini tapi kalau memang kamu datang bersama pacarmu ini untuk bantu-bantu, ya enggak apa-apa. Sama kamu sekalian jadi pelayan disini," ketus Agnes."Aku gak sudi!""Kalian harus berpakaian seperti para pelayan itu." Agnes menunjuk ke arah para pelayan yang menggunakan kemeja putih dipadu dengan rompi merah yang berlalu-lalang di meja-meja makan dan ada yang membawa baki berisi minuman."Aku datang ke sini karena mama dan papa yang memintaku datang ke sini jadi aku tidak perlu menden
"Ada apa, sih?" tanya Kevin karena dua wanita, temannya Agnes itu terlihat bingung dan cemas."Namaku Rara dan ini temanku Winny. Cincin Winny masuk ke dalam Closet duduk tapi masih mengambang di atas air tapi kami takut sekali mengambilnya. Tolong dong, soalnya kami cewek, kami takut memegang air toilet itu."Kevin menatap gadis yang bernama Rara dan Winny sejenak. Dia melihat kegalauan mereka sehingga dia tergerak untuk membantu mereka karena sebagai lelaki dia berkewajiban menolong wanita."Please ... tolongin aku. Ambil cincinkuItu adalah cincin pertunangan dari pacarku. Please," pinta Winny."Baiklah, dimana tempatnyam Tunjukkan padaku. Kevin langsung mengikuti Winny yang menunjuk ke kamar WC nomor 3 di toilet wanita ini.Kevin segera masuk ke dalam WC dan langsung membungkuk ke arah toilet duduk di dalam WC untuk mencari cincin yang dibilang Winny itu.
"Baiklah, kalau itu memang maumu. Tapi bagaimana dengan Kevin, temanku dan dimana dia? Aku mencarinya dari tadi," kata Natalie sambil celingukan."Jangan khawatir. Temanmu itu sedang bersama temanku. Temanku Sedang menemani temanmu supaya temanmu itu tidak bete." kata Agnes."Benarkah itu?""Tentu saja. Tenang aja. Sekarang ini, sebaiknya kamu ikuti aku supaya kita mulai berlatih karena acaranya akan segera dimulai.""Berlatih? Berlatih apa, Agnes?""Kamu dan Ivan akan menjadi pendamping buat aku dan Reinold, jadi kalian berdua harus berjalan berdampingan di belakangku dan Reinold. Karena aku memintamu secara mendadak menjadi pendampingku, maka tentu saja kamu harus berlatih bersama Ivan, oke?""Baiklah." Natalie yang merasa senang karena untuk pertama kalinya hubungannya mulai membaik bersama Agnes, merasa segan untuk menolak permintaan Agnes ini, karena itu, Natalie terpaksa m
"Kamu tidak boleh pergi dari sini, Nat, karena kalau kamu pergi, maka Ivan juga akan pergi dari sini. Padahal dia sedang menjanjikan investasi besar untuk perusahaan baru milik Reynold, ini untuk kebahagiaanku dan itu juga merupakan kebahagiaanmu karena aku nanti akan membantumu, Nat," bujuk Agnes."Enggak. Aku nggak mau. Aku nggak mau jadi alat tukar guling investasi untukmu dan Reinold. Kamu kan punya punya banyak teman, mereka aja yang kamu pakai!" Ketus Natalie."Aku sudah coba memperkenalkan semua temanku kepada Ivan tapi Ivan tidak mau satupun dari mereka. Ivan cuma memilih kamu saat dia melihat kamu tadi, Nat.""Kalau begitu, kamu harus mencari temanmu yang lain. Sorry, tapi aku tidak mau bersama Ivan, aku lebih memilih pergi dari tempat ini.""Natalie, tolonglah aku, Nat. Tolonglah aku sekali ini aja. Kamu bisa menghancurkan acara pertunangan dan rencana pernikahanku kalau kamu tida