"Jangan macam-macam dengan Clayton atau aku tidak akan pernah memaafkanmu," ucap Hanna kembali mengancam."Hahahah, memangnya apa yang bisa kamu lakukan. Kita lihat saja. Aku atau kamu yang akan berkuasa di sini," ucap Rebecca dengan senyuman sinis, lalu ia pun berlalu.Rebecca menutup pintu kamar Hanna, bahkan sebelum menutupnya ia melambaikan tangan seakan meledek."Aku tidak boleh membiarkan wanita itu mendekati Clayton," gumam Hanna.Drttttt Drttttt Drttttt Dering ponsel terdengar, ia pun segera mengambil ponselnya dan mengangkatnya ketika melihat nama Haris di layarnya."Ada apa, Haris?""Nona, apa anda ingat mobil yang menabrak anda dan nyonya Lidya tempo hari? Apa anda sempat melihat orang yang menyetirnya?"Pertanyaan Haris sedikit membuat Hanna kaget, dan merasa takut kala mengingat kejadian tersebut."Aku sempat melihatnya, saat ia meninggalkan kami begitu saja," jawab Hanna."Apa orangnya seperti yang ada dalam foto? Saya baru mengirimkannya pada anda."Hanna pun segera me
"Rebecca mengancamku," ucap Hanna.Kelvin menatapnya seakan tidak percaya apa tayang di ucapkan Hanna."Dia mengancam akan mencelakai Clayton jika kita mengulanginya lagi. Dan aku tidak mau sampai hal itu terjadi. Aku tidak peduli bagaimana kamu dan Rebecca memperlakukan aku, tapi Clayton, aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitinya," jelas Hanna."Aku bahkan tidak ingat apa.yang kita lakukan semalam, jadi kamu tidak perlu khawatir jika hal itu terjadi lagi. Dan masalah Clayton, aku akan melindunginya sebagai seorang ayah untuknya." Hanna mengangguk, lalu menatap Kelvin. "Apa kamu akan menjadikan aku seorang janda?" tanyanya."Maksudmu?""Kita tidak saling mencintai, bagaimana mungkin bisa menjalani pernikahan ini selamanya. Sementara kamu pun menikahi orang yang kamu cintai," jelas Hanna."Aku tidak akan menceraikanmu karena ini permintaan mama sebelumnya.""Ibumu sudah tidak ada," sahut Hanna."Aku tetap tidak akan menceraikanmu, dengan alasan tertentu. Kecuali kamu secara tera
Hanna mengambil foto yang di berikan Haris, ia mengernyitkan dahinya saat melihat pria dalam foto tersebut."Aku tidak mengenalnya, tapi aku sempat bertemu dengannya beberapa kali. Bahkan hari ini—"Kleeek…..Pintu rumah yang terbuka membuat Hanna menghentikan ucapannya. Rebecca yang baru pulang pun langsung menghampiri mereka."Sedang melakukan sidang paripurna tanpa aku?" ucap Rebecca. Ia pun langsung duduk di sebelah Kelvin."Hari ini aku bertemu tanpa sengaja dengannya, bahkan dia menumpahkan jus yang ia bawa di bajuku," ucap Hanna melanjutkan ucapannya yang sempat tertunda."Apa yang sedang dia katakan sayang?" tanya Rebecca pada Kelvin. Senyum dan gaya bicaranya seolah ia tak melakukan kesalahan apapun hari kemarin.Kelvin pun hanya melirik sekilas tanpa memberikan jawaban. Ia tidak bisa marah pada Rebecca, tapi juga tak bisa semesra seperti sebelumnya."Sepertinya kamu sangat bahagia?" celetuk Hanna."Bukan bahagia, tapi lebih tepatnya hari ini aku tak sendiri yang melakukan ke
"Anda akan tahu suatu saat nanti. Yang pasti saya harap anda tetap bertahan dengan keadaan ini, hingga kita bisa menunjukan siapa nona Rebecca sebenarnya pada tuan Kelvin," jelas Haris.Hanna menghela nafasnya, ada rasa lelah menghadapi kenyataan yang pahit ini, tapi ia tetap harus berdiri di antaranya. "Kita lihat saja sampai mana aku bisa bertahan," sahut Hanna sambil tersenyum kecil. "Jadi, apa yang akan kalian lakukan dengan pria itu. Bukankah sudah jelas dia dalang di balik kecelakaan yang menewaskan mertuaku?""Entahlah, pembahasan pun bersambung. Nona Rebecca datang dan mengacaukan semuanya, jadi aku belum mendapat perintah," jawab Haris dengan kekehan kecil."Dia orang jahat, dan sudah jelas mencelakai nyonya besarmu, apa masih harus kamu menunggu perintah dari atasanmu yang plin-plan itu?" celtuk Hanna.Haris kembali terkekeh, lalu mengambil foto di atas meja, dan merapikannya. "Meaki plin-plan, dia tetap suami anda nona Hanna," ucapnya. Hanna hanya berdecak mendengar jawabn
Hanna berdiri menunggu apa Kelvin akan menghampirinya atau hanya sekedar memanggilnya.Ia pun akhirnya mendengar langkah Kelvin menaiki tangga dengan cepat. Hingga akhirnya Kelvin sampai di lantai atas menatapnya."Apa kamu tidak khawatir jika Clayton terbangun mendengar teriakanmu?" tanya Hanna.Kelvin menghampiri Hanna. "Dimana Rebecca?" tanyanya."Kamu suaminya, kenapa tanya padaku?""Kamu dari bawah jam segini, pasti kamu tahu kemana Rebecca pergi?" tanya Kelvin kembali dengan ketus."Aku melihat ia pergi, tapi tidak tahu kemana dia pergi, dan sekarang Haris sedang mengikutinya. Apa jawabanku sudah jelas," ucap Hanna.Kelvin langsung berlalu tanpa mengucapkan sepatah katapun pada Hanna. Tentu itu membuat Hanna menggelengkan kepala."Kelvin," panggil Hanna. Kelvin pun menghentikan langkahnya tepat di ambang pintu. "Dulu aku mengenalmu sebagai pria arogan yang tegas, juga punya pendirian. Kenapa sekarang berubah?"Kelvin menoleh ke arah Hanna, menatap Hanna setelah mendengar ucapann
Kelvin terlihat sangat marah, ia menuding ke arah Rebecca dengan tatapan tajam. "Rebecca kamu seorang pengkhianat. Pergi kamu dari sini! Dan jangan pernah kembali. Aku akan segera menceraikanmu!" ucap Kelvin bernada tinggi.Rebecca pun terbelalak kaget, ia menangis lalu mendekat ke arah Kelbin untuk memeluk kakinya."Sayang aku mohon, kamu harus dengarkan aku dulu. Ini cuma salah paham." Rebecca memohon pada Kelvin, tapi Kelvin tak menghiraukannya.Kelvin menggapai tangan Rebecca dan langsung menariknya keluar kamar. Rebecca di seret dan terus memohon pada Kelvin agar memaafkannya.Clayton yang mendengar keributan pun langsung keluar kamar. Begitu pun dengan para pelayan yang sudah bangun di jam pagi ini.Tika yang melihat Clayton berdiri tak jauh dari kamarnya, menatap ke arah Kelvin yang tengah menyeret Rebecca ke ruang tamu langsung bergegas menghampiri.Tika langsung membawa Clayton kembali ke kamarnya, dan memeluknya. Tika bisa merasakan ketakutan Clayton hingga tubuhnya bergetar
"Aku tidak peduli," ucap Rebecca sambil tersenyum. "Aku tidak peduli harta Lidya jatuh ke siapa, yang pasti aku meminta lima puluh persen dari harta tersebut. Atau aku akan menyebarkan video dan foto-foto kemesraan kita ke publik.""Kamu memeras?" ucap Hanna kembali."Ya," jawab singkat Rebecca penuh senyuman."Anda tidak bisa melakukan itu, nona Rebecca," celetuk Haris.Rebecca pun menoleh ke arahnya. "Aku bisa melakukan apa saja yang aku mau tanpa bisa kamu halangan.""Aku tidak bisa memberikannya karena aku bukan pewaris harta mama," ucap Kelvin."Jangan berpura-pura bodoh. Harta itu bisa pindah ke tangan siapa saja asal wanita ini menyetujuinya," ucap Rebecca sambil menatap ke arah hanna.Kelvin terdiam sejenak menatap ke arah Hanna, lalu beralih ke arah Rebecca. "Maka kamu tanyakan saja padanya. Dia yang akan menentukan nasib keluarga ini," ucapnya sambil menatap ke arah Hanna."Jadi Hanna, bagaimana kamu akan membuktikan pada mertuamu itu jika kamu layak mendapatkan segalanya?"
Kelvin pun dengan langkah cepat menghampiri Hanna.Plakkk….Tamparan melayang mengenai pipi Hanna, saat itu juga Hanna terdiam dan hanya air mata yang mengalir. Ia tak menyangka jika pria di hadapannya saat ini lebih kejam dari yang ia kira."Sudah aku duga. Kamu memang wanita licik, Hanna," ucap Kelvin. Ia menggapai dagu Hanna dan mencengkramnya kuat hingga bibir Hanna mengerucut. "Kamu berhasil menipu mama, dan sekarang kamu menghancurkan keluarga ini dengan tidak memberikan apa yang ia minta. Kamu hanya bedebah murahan," imbuhnya lalu menghempaskan cengkramannya."Terserah apa katamu, tapi yang pasti aku tidak seburuk seperti apa yang kamu katakan."Kelvin menyunggingkan senyumannya setelah mendengar ucapan Hanna. Lalu ia pun berlalu meninggalkan Hanna tanpa mengucapkan sepatah katapun.Hanna mengusap pipinya yang terasa perih, sambil bergumam menatap kepergian Kelvin, "Bagaimana aku bisa bertahan dengan pria seperti ini?"Hanna pun melangkah menemui Clayton di kamar, ia tahu jika