Share

bab69.

Hanna kembali menatap gadis tersebut. Senyumnya indah, dan sangat menyerukan hati.

"Dia anak semata wayang kami, yang pergi hanya karena rasa putus asa yang ia miliki. Hingga akhirnya aku dan suamiku hidup dalam penyesalan. Kami tidak tahu bagaimana caranya untuk menebus kesalahan kami padanya. Penyesalan ini selalu menghantui kami," ucap mbah Ruti sambil menitipkan air mata.

Mbah Ruti menyeka ujung matanya, lalu ia pun menoleh ke arah Hanna. "Dia putus asa karena kami tak merestui cintanya, dan saat itu juga ia harus merelakan kekasihnya menikah dengan wanita lain. Ia putus asa karena terlalu sakit kehilangan orang yang ia cintai, hingga lupa untuk mencintai dirinya sendiri. Dan itulah alasan aku menghentikanmu untuk melakukan hal yang sama seperti putriku."

"Tapi aku berbeda dengan putrimu, mbah. Aku kehilangan anakku satu-satunya, aku kehilangan dia karena dipisahkan secara paksa oleh ayahnya. Ayah yang tiba-tiba datang setelah aku dan anakku melewati semua cobaan hanya berdua. Aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status