[Tuan Kelvin, dimana anda sekarang. Tuan muda Clayton di rawat di rumah sakit, ia menderita penyakit yang mematikan dan harus segera ditangani. Kami membutuhkan anda.]Kelvin pun terbelalak membaca isi pesan tersebut. Ia segera membasuh mukanya dan bergegas ke rumah sakit.Sementara Rena masih setia berada di samping Clayton. Ia terus menggenggam tangan Clayton, hingga akhirnya Clayton sadar dan Rena lah orang pertama yang Clayton lihat."Sus, mama Clay mana? Kenapa dia nggak datang juga?" tanya Clayton. Suara lirihnya terdengar menyayat hati."Sabar ya sayang," ucap Rena dengan mata berkaca-kaca.Braakkkkk….Pintu kamar terbuka secara cepat, semua orang di dalam ruangan tersebut menoleh ke arah pintu. "Apa yang terjadi padanya?" tanya Kelvin."Clayton sakit," jawab Rena. Ia terlihat menjawab dengan terpaksa.Kelvin tak peduli dengan nada bicara Rena, ia menghampiri Clayton dan membelai kepalanya. "Papa minta maaf karena baru menemanimu," ucapnya.Clayton hanya diam tak merespon ucap
"Dengar Rebecca, aku sudah membuat jalan untukmu agar bisa menguras harta Kelvin. Jadi jangan tetlalu—" ucapan Jeremy terhenti saat melihat Kelvin yang tengah melangkah ke arahnya.Rebecca pun menoleh ke arah mata Jeremy menatap. Ia snaagt terkejut saat melihat Kelbin dengan penuh amarah melangkah ke arahnya."Bajingan!" teriak Kelvin.Bug…..Kelvin melayangkan pukulannya tepat mengenai pipi Jeremy, hingga membuat pria tersebut tersungkur ke lantai. Kelvin kembali menghampiri Jeremy dan memukulnya lagi."Bangs** kamu harus terima ini." Bug……! "Ini untuk ibuku!" Bug….. "dan ini untuk Hanna yang kau jebak!" teriak Kelvin sambil memukul Jeremy."Kelvin hentikan! Aku mohon hentikan!""Minggir kamu jalang!" Bentak Kelvin sambil mendorong Rebecca yang berusaha menolong Jeremy."Kelvin, ini tidak akan menyelesaikan masalah," ucap Rebecca kembali."Tutup mulutmu wanita jalang! Kamu selingkuh dengan bajingan ini! Kamu menjebak Hanna bahkan membunuh ibuku! Kamu wanita bangs**!" "Sialan," ucap
Haris dan Dios tercengang, mereka berdua kompak ternganga."Kenapa kalian justru diam?" tanya Kelvin."Anda tidak salah bicara kan tuan? Kami mencari nona Hanna, dan membawanya kemari?" ucap dios memastikan."Aku tidak suka mengulang perkataanku," jawab Kelvin."Sebaiknya kalian segera pergi, atau tuan Kelvin akan berubah pikiran," celetuk Rena. Meski ia merasa aneh dan terkejut dengan perintah Kelvin, tapi ia tak mau membuang kesempatan tersebut. "Emm, baiklah," sahut Haris. Meski ia merasa ragu, tapi ia pun menarik tangan Dios untuk segera pergi mencari Hanna.Rena bisa melihat sebuah kesedihan di wajah Kelvin. 'Kenapa tuan Kelvin aneh babget? Masa iya hanya dalam waktu setengah hati sikapnya langsung berubah gini? Apa mungkin sesuatu telah terjadi padanya? Mungkinkah kepala bosku ini habis dipukul balok besar hingga merubah hati dan sikapnya? Nggak salah juga aku berpikir seperti itu, lihat saja dia babak belur begini seperti habis silat di parit,' batin Rena.Rena terus memperha
Kelvin meneteskan air matanya, ia menatap Clayton dan rasa bersalahnya pun semakin menjadi."Maafkan papa sayang, papa salah. Seharusnya papa percaya sama mama kamu sejak awal," ucap Kelvin."Papa nangis?" ucap Clayton. Ia mengangkat tangannya yang terasa berat mengarah ke pipi Kelvin. Clayton menyeka air mata Kelvin yang membawahi pipi.Kelvin merasa semakin terharu. Anak yang selama ini ia sia-siakan, tak pernah ia beri perhatian, dan selalu ia bentak justru memiliki hati yang sangat lembut.Clayton tak membenci Kelvin, ataupun menaruh dendam sedikitpun meski ia telah dipisahkan dengan sang ibu.Kelvin menyesal, ia benar-benar menyesal. Rasa bersalah kini memenuhi hati dan pikirannya."Kata mama cowok itu nggak boleh nangis. Papa jangan nangis ya? Nanti papa jadi jelek," ucap Clayton kembali semakin membuat Kelvin tak bisa menghentikan tangisannya.Kelvin langsung menggapai tubuh Clayton dan memeluknya. "Maafkan papa sayang, Maafkan papa," ucapnya.Clayton hanya membalas pelukan Ke
Pelayan bernama Arin tersebut mengangguk. "Dia juga bilang kalau dia datang membawa kabar tentang Clayton," imbuhnya.Hanna semakin terkejut. "Dimana dia?""Dia ada—" Arin tak menyelesaikan ucapannya karena Hanna langsung berdiri dan keluar. Arin pun mengikuti Hanna, ia tidak tahu apa hubungan Hanna dengan pria yang datang sebagai tamu restoran tersebut. Tapi ia yakin jika itu adalah hal yang penting untuk Hanna.Hanna mencari keberadaan Haris, saat matanya menangkap Haris dan Dios yang sedang duduk menunggu, ia pun bergegas menghampiri mereka."Haris, Dios!" panggil Hanna membuat keduanya langsung sigap berdiri."Nona Hanna, akhir kami bisa bertemu dengan anda," ucao Haris."Arin bilang kamu datang membawa kabar tentang Clayton. Dimana dia? Apa dia baik-baik saja?" tanya Hanna panik."Clayton baik-baik saja, nona. Kami mencari anda beberapa hari ini atas permintaan tuan Kelvin, kami—""Apa yang dia inginkan lagi dariku?" tanya Hanna memotong ucapan Haris. Wajah Hanna langsung berubah
Hanna menoleh ke ruang operasi, dimana lampu masih menyala merah menandakan operasi masih berjalan."Hanna, apa kabar?" ucap Kelvin. Sebuah pertanyaan yang sangat aneh di telinga Hanna.Hanna pun menoleh ke arah Kelvin. "Kabarku tak pernah baik semenjak kamu memaksa aku untuk berpisah dengan anakku," jawab Hanna.Sebuah jawaban yang menohok. "Maafkan aku," ucap Kelvin membuat Hanna menyipitkan matanya.Hanna tak menjawab, ia justru duduk diam menunggu berjalannya operasi. Terlalu banyak pertanyaan dan kekecewaan hingga akhirnya membuatnya memilih untuk diam.Lorong rumah sakit di mana ruang operasi berada terasa hening tanpa ada yang berani mengucapkan sepatah kata pun. Suasana terasa tegang dengan perasaan yang tak karuan di hati masing-masing.Bahkan Rena yang ingin sekali menyapa Hanna hanya diam. Rasa senangnya akan kehadiran Hanna bercampur dengan rasa sedih. Ia sedih karena baru kali ini Hanna bisa menemui Clayton, setelah Clayton dalam kondisi lemah.Dokter keluar dari ruang op
Kelvin terdiam, ia tak bisa mengatakan sepatah katapun untuk menjawab setiap pertanyaan Hanna.Di sana bersamaan, Clayton pun mulai membuka mata karena obat biusnya mulai hilang. "Papa," ucapnya memanggil Kelvin. Karena posisi Kelvin yang berdiri sehingga Clayton bisa melihat keberadaannya terlebih dulu."Iya sayang," jawab Kelvin sambil tersenyum ke arah Clayton. Sementara Hanna diam menunggu Clayton menyadari keberadaannya."Clay sudah sembuh, pa. Kan kata papa kalau Clayton sembuh mau panggil mama kesini," ucap Clayton. "Clay," panggil Hanna.Clayton pun langsung menoleh ke arah suara yang sangat ia kenal. "Mama," ucapnya.Hanna tersenyum, lalu mencium kedua pipi Clayton, dan juga keningnya."Mama ada di sini?" tanya Clayton yang langsung di jawab anggukan Hanna. Clayton menoleh ke arah Kelvin. "Papa nggak bohong lagi, terimakasih papa," ucapnya pada Kelvin."Iya sayang," sahut Kelvin."Mama jangan pergi lagi tinggalkan Clayton ya ma, papa udah izinkan Mama tinggal bareng Clayton
"Apa maksud anda membawa Hanna dan Clayton bersama anda nyonya? Anda tidak memiliki hak untuk itu," ucap Kelvin. Nada bicaranya pun mulai tegas."Aku memang tidak mempunyai hak dan tidak bisa melakukan itu, tapi jika Hanna menginginkannya maka tidak akan ada yang bisa menghalanginya, sekalipun itu kamu," sahut mbah Ruti.Kelvin mengejutkan dahinya, ia mulai kesal dengan wanita tua di hadapannya saat ini. "Aku tidak akan mengizinkan Clayton pergi dari rumahku, karena itu adalah permintaan terakhir ibuku," ucap Kelvin menahan kesal."Dan Clayton membutuhkan ibunya, sedangkan ibunya tidak akan mau tinggal di rumahmu.""Nyonya, siapa anda sebenarnya? Kenapa anda terlalu ikut campur rumah tangga saya dengan Hanna? Apa hak anda mengatur semuanya? Jangan hanya karena anda sudah menjadi seorang penolong bagi Hanna, lantas anda memiliki kuasa untuk ikut campur hal pribadinya. Biarkan kami berdua menyelesaikan masalah kami tanpa ikut campur tangan anda," ucap Kelvin terdengar angkuh."Tak perlu