Share

Kesempatan

"Memang aku sengaja melakukan itu, supaya kau tidak bisa kemana-mana dan tidak ada lelaki yang mendekatimu sampai kita menikah!" seru Handoko.

"Memangnya kau siapa melarang aku? Dasar gila," ujar Diandra sambil melangkah pergi.

Tanpa mereka sadari, kedua pasang orang tua mereka memperhatikan keduanya. Raut wajah mereka nampak begitu sedih.

Hari menghela nafas lalu memandang Darwin. Lelaki yang di pandanginya itu hanya mengangkat kedua alisnya tanpa berbicara. Hanya kedua lelaki itu yang paham cara mereka berkomunikasi itu.

Willa dan Sisy diam mematung. Mata mereka mulai memerah, entah menahan marah atau menahan tangis.

"Mari kita kembali ke kamar dan beristirahat, biarkan mereka berdua tenang dulu, tak perlu kita ganggu dengan pertanyaan ini itu," ajak Darwin.

Mereka berempat akhirnya kembali ke kamar mereka masing-masing.

"Dasar Ladyboy gila! Bisanya mengacaukan suasana aja," ujar Diandra marah sambil menghempaskan buket bunga yang di terimanya.

Ponselnya berdering, tertera n
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status