Share

BAB 49

Apartemen yang biasanya sepi itu kini nampak rusuh dengan pria yang tengah repot dengan barang-barang yang nampak berserakan di depannya. Tangannya yang satu memegang ponsel yang menempel di telinga dengan mulut yang terus mengatakan kalimat yang bisa membuat sang ibu berhenti khawatir. Sementara tangan satunya tengah repot memilih dokumen pendaftaran yang kemarin belum sempat ia susun.

“Iya, Bu. Aku akan pulang. Bukankah kemarin ibu yang menyuruhku melanjutkan pendidikan dan menerima tawaran ini. Lagi pula sudah ada Jeremy yang akan menghandle kafe disini.”

Ujung matanya melirik Jeremy yang tadinya asik main game juga tentang menatapnya sebentar sebelum kembali sibuk, sembari mengangkat jempolnya.

Pria itu kemudian berdiri dengan kedua tangan berada di pinggang, menatap sekitar yang berantakan dan menghela nafas. Tangannya bergantian memijat pelipis. Sementara ponsel diapit pundak dan telinga. Suara ibunya masih mengalun di seberang sana.

“Iya, Bu. Iya aku tahu.”

“Aku akan meng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status