Share

Kepala Batu

“Aku benar-benar nggak nyangka, kelakuanmu ternyata begini … pantas kafe ini semakin hari semakin sepi!” Steve benar-benar murka sekali.

Sejenak ia juga memperlihatkan ekspresi penyesalannya karena baru mengetahui sifat buruk karyawannya itu sekarang, sambil ia menoleh miris sekeliling kafe. Begitu banyak meja di sana, tak seorangpun tamu yang hadir, hanya ada Dave dan Aldo yang mengisi meja nomor 2.

Rasanya dia sangat tidak terima, akan tetapi apa mau dikata? Nasi sudah menjadi bubur, biarlah semua itu menjadi pelajaran baginya kedepan. Tak menunggu lama lagi, Steve lalu segera mengumumkan hal penting berikut.

“Sebenarnya yang kau maksudkan dengan gembel itu adalah bos baru kalian!”

Erni seketika mengangkat wajahnya, dan matanya sedikit membesar, lalu ia menoleh ke arah Aldo kilas.

“A-apa yang Anda katakan, Bos? Jelas-jelas dia gembel, atau maksud Anda Tuan di sampingnya ini sebagai bos baru kami?” tangga

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status