Tanpa terasa, sudah hampir tiga bulan berlalu sejak dia setuju dengan permintaan Detroit untuk melakukan apa pun yang pria itu inginkan darinya seperti permintaan yang dilontarkan oleh Detroit begitu dia mengizinkan pria itu untuk menginap di apartemennya dan bercinta dengannya beberapa hari kemudian setelah pertemuannya dengan pria itu bersama Clara dan pacar laki-laki dari kakak perempuannya di waktu yang sama sekali berada di luar perkiraannya maupun Detroit. Setelah kejadian hari itu, baik dia maupun Detroit sepakat untuk melanjutkan apa yang mereka lakukan di hari itu, termasuk memanggil pria itu dengan sebutan 'Master' setiap kali mereka berdua memiliki kesempatan untuk menghabiskan waktu berdua mereka, entah di apartemennya maupun di rumah Detroit. Dan anehnya, dia mendapati dirinya sendiri tidak membenci apa yang Detroit lakukan padanya dan perlahan menikmati setiap kali pria itu mendominasinya di setiap kesempatan.
Apalagi berkat kejadian di mana dia terpaksa harus m
Kalau boleh jujur, sebenarnya dia merasa begitu gugup sekaligus cemas saat menerima tawaran dari ketiga orang itu yang terlihat begitu bersemangat untuk melihat sejauh mana dia memahami konsep hubungan BDSM yang diajarkan oleh ketiga orang itu padanya selama hampir tiga bulan ini. Dia khawatir kalau bisa saja Scott akan kecewa dengan apa yang akan dia berikan pada pacar laki-laki dari kakak perempuannya itu atau dia yang justru merusak kesempatan itu dengan melakukan berbagai hal tolol yang akan merusak hari istimewa mereka nanti. Berbagai kekhawatirannya itulah yang menuntunnya untuk mencari orang yang bisa membantunya mengatasi apa yang ia rasakan saat ini, dan alasan itulah yang mebuatnya menyadari kalau dia bisa meminta saran pada Nora mengenai kekhawatirannya mengenai pertemuan mereka pada hari Sabtu nanti. Tentunya dia melakukannya dengan menghilangkan beberapa fakta mengenai kegiatan yang dia dan ketiga orang itu akan lakukan di hari itu dengan alasan personal yang tidak akan
Seperti yang dia katakan pada Detroit saat pria itu kembali menahannya di depan pintu masuk hotel tadi, Lewis berhasil mengesampingkan perasaan kesalnya dengan sikap Detroit saat mereka berada dalam perjalanan menuju hotel tadi dan memusatkan perhatiannya pada orang yang akan menjadi targetnya hari ini, Scott Sinclair, yang kini duduk di atas lantai dekat tempat tidur dengan kedua matanya yang tertutup dengan selendang hitam milik kakak perempuannya. Tubuh pria itu nyaris tidak tertutup apa pun selain boxer brief berwarna putih transparan yang memperlihatkan bentuk selangkangannya dengan begitu jelas, sementara di leher pria itu terpasang sebuah collar berwarna hitam dengan cincin perak di tengahnya, yang dari dugaannya sementara adalah hadiah yang kakak perempuannya berikan pada sahabat Detroit yang masih duduk di depannya dengan cemas, mengingat dia belum pernah melihat collar itu terpasang di leher pria itu sebelumnya."Apa kamu sudah siap dengan apa yang akan kuperintahka
Tampaknya keputusannya dan Clara untuk mengabulkan keinginan Scott bulan lalu yang mengusulkan mereka agar memberikan kesempatan bagi Lewis yang masih belum begitu familiar dengan hubungan yang tengah mereka berempat jalani selama tiga bulan ini untuk menjajal peran yang berbeda dengan menjadi Dom bagi sosok sahabatnya sekaligus pacar laki-laki dari kakak perempuan Lewis itu tidak salah. Di luar dugaannya, Lewis rupanya memiliki bakat tersembunyi sebagai seorang Dom, kenyataan yang baru dia ketahui setelah melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Lewis melakukan peran pertamanya sebagai Dom bagi sahabatnya.Hal tidak pernah terpikirkan akan menjadi identitas baru dari pria yang selama ini dia pikir belum tentu akan menikmati peran baru yang mereka berikan pada satu-satunya barista di Raymond Cafe, yang rupanya sangat menikmati peran baru yang mereka berikan untuk Lewis. Berkali-kali ia harus menahan diri dan menelan ludahnya ketika melihat adik laki-laki dari pacar sah
Lewis hanya menjawab pertanyaannya tadi dengan anggukan kepalanya, sebelum membalikkan tubuhnya agar menghadap ke arahnya tanpa sedikit pun berniat untuk melepaskan kedua tangannya yang masih memeluk pinggang laki-laki itu. Ekspresinya tidak lagi sekesal seperti yang dia lihat dari Lewis setelah mereka berpisah dengan Scott dan pacar perempuan sahabatnya begitu mereka check-out dari hotel yang menjadi tempat mereka menginap tadi malam. Atau seperti saat mereka berada dalam perjalanan menuju apartemen Lewis, yang akan menjadi tempat di mana dia akan menghabiskan sisa waktu libur akhir pekannya dengan berada di samping Lewis sebelum dia kembali ke kantornya dan mengerjakan berbagai hal yang akan mengisap habis seluruh energi tubuhnya hingga libur akhir pekan berikutnya tiba.Sekilas dia melihat raut wajah Lewis yang tampak seperti mencemaskan sesuatu sebelum laki-laki itu berhasil menyembunyikannya dengan menampakkan ekspresi yang ingin memberitahunya secara tidak langsung kala
Keesokan harinya, Detroit menawarkan diri untuk mengantar Lewis ke tempat kerjanya, yang Lewis jawab dengan anggukan kepalanya sembari menikmati telur dadar dan roti bakar yang dia siapkan sebagai menu sarapan mereka. Begitu mereka selesai sarapan, dia mengantarkan Lewis menuju Raymond Cafe terlebih dulu dan menurunkan laki-laki itu tepat di depan kedai kopi tempat Lewis bekerja dan meninggalkan Lewis yang sempat mencium singkat bibirnya, yang membuatnya sempat terdiam sejenak dan memandangi sosok Lewis yang tersenyum ke arahnya sebelum keluar dari mobilnya dan masuk ke dalam Raymond Cafe.Perlu waktu yang cukup lama baginya agar bisa terlepas dari apa yang dia sebut sebagai 'efek Medusa' sebelum dia kembali melanjutkan perjalanan menuju gedung kantornya yang terletak tidak jauh dari Raymond Cafe (faktor utama yang menjadi alasannya menawarkan diri untuk mengantar Lewis ke tempat kerjanya). Setibanya di kantor, Detroit mematikan mesin mobilnya dan keluar dari mobilnya dengan
Sekembalinya dari pertemuannya dengan Clara Young, orang yang ingin dia temui hari ini, Detroit mendesah pelan. Sambil menyetir mobilnya kembali menuju kantornya, pikirannya sibuk memikirkan pertemuannya dengan kakak perempuan Lewis Hall yang membuatnya tersadar akan satu hal; masih ada begitu banyak hal yang belum dia ketahui tentang barista yang berhasil menarik perhatiannya saat dia mendatangi Raymond Cafe tiga bulan yang lalu. Dia semakin menyadarinya saat Clara sempat menyinggung soal kenangan masa kecil Lewis yang tidak menyenangkan, di mana adik laki-laki dari pacar Scott itu pernah menjadi korban kekerasan kedua orang tua mereka selama bertahun-tahun sebelum pacar Scott berhasil membujuk Lewis agar ikut bersama kakak perempuannya untuk keluar dari rumah orang tuanya. "Sekarang dia mungkin terlihat baik-baik saja, tapi dulu dia sempat mengalami PTSD, sampai aku harus membawanya ke salah satu pusat rehabilitasi mental dan harus menjalani gabungan psikoterapi dan obat-o
Beberapa hari yang lalu sejak dia meminta bantuan Scott untuk mempertemukannya dengan Clara Young, pacar sahabatnya sekaligus kakak perempuan dari Lewis Hall, dan sekarang dia justru tidak bisa bertemu dengan Lewis Hall. Entah apa yang terjadi pada Lewis selama beberapa hari belakangan ini, namun yang jelas dia sama sekali tidak menemukan keberadaan Lewis di apartemennya sehari setelah pertemuannya dengan Clara Young. Berkali-kali dia mencoba untuk menghubungi Lewis, baik melalui telepon maupun pesan singkat dan chat, namun Lewis sama sekali tidak mengangkat panggilan teleponnya maupun membalas setiap pesan dan chat yang dia kirimkan ke adik laki-laki dari pacar sahabatnya itu.Dia juga sempat mendatangi Raymond Cafe, kedai kopi tempat Lewis bekerja sejauh ini, begitu tidak bisa menjumpai Lewis di apartemen laki-laki itu. Sayangnya, kedai kopi itu tutup untuk sementara waktu, membuatnya dan sebagian besar pelanggan di Raymond Cafe terpaksa harus puas dengan informasi yang ter
Di salah satu bangku taman belakang pusat rehabilitasi mental tempat dia berada saat ini, Lewis mencoba untuk menikmati suasana taman yang ada di sekitarnya. Perlahan dia mengalihkan pandangannya menuju layar ponsel yang tengah dia genggam saat ini, memandangi deretan pesan masuk dari Detroit yang menanyakan keberadaannya dan masih belum dia balas karena suatu alasan. Dia tidak ingin Detroit mengetahui bagian dari masa lalu yang ingin dia lupakan sebisa mungkin, meski hanya sedikit, hal yang mungkin membuatnya terlihat cengeng dan manja di depan Detroit yang jauh lebih dewasa darinya. Karena itu dia lebih suka dengan gagasan untuk mengabaikan seluruh panggilan dan pesan masuk dari pria itu ketimbang menjawab panggilan teleponnya atau sekadar membalas pesannya, berharap jika cara yang dia lakukan sejauh ini akan membuat pria itu menyerah untuk terus menghubunginya dan memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka yang masih belum juga berubah dari Dom dan sub menjadi pacar,