Share

Pemulihan

Pagi ini setelah selesai mandi, Fahri kembali mendapati pakaian kerja yang sudah disiapkan Dinda di atas tempat tidur. Bahkan Dinda membantunya memasangkan dasi. Sudah dua minggu ini ia kembali bekerja ke kantor karena di paksa Dinda. Bibir Fahri tak henti mengulas senyum semenjak tadi ia pulang dari mesjid. Kali ini ia sudah tak mampu menahan diri untuk tak mengecup lembut bibir Dinda. Awalnya perlahan kemudian berubah cukup intens karena Dinda juga memberikan respon.

"Nanti Uda terlambat kerja," tukas Dinda melepas tautan bibir mereka dengan sedikit mendorong tubuh Fahri dan menunduk malu. Wajahnya mendadak terasa terbakar.

Fahri hanya mampu mengangguk dengan senyum kikuk dan menggaruk pelipisnya sebagai tanda salah tingkah. Ia belum kuasa meminta haknya sebagai suami, mengingat perjuangan Dinda untuk kembali bangkit ke titik ini.

"Nanti saja kalau Uda sudah pulang kerja," bisik Dinda malu-malu, seakan mengerti keinginan suaminya.

Wajah Fahri kembali berubah cerah. "Beneran?"

Di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status