Share

Di kamar Rawat Dilan

  "dokter Ryan?" Aku berseru pelan.

 "Dunia ini terlalu sempit ya sampai harus ketemu kamu lagi," tuturnya membuatku menautkan alis.

 "Kamu pikir aku sengaja ngikutin Dokter sampai ke sini? Dokter kepedean," jawabku mencebik kesal padanya tidak mau kalah.

 "Lalu ngapain kamu ke sini?" Netranya menatapku dari bawah ke atas. Seperti sedang menguliti penampilanku. "Nggak mungkin 'kan kamu sholat," imbuhnya lagi mematahkan keberadaanku di sini.

 Apa sesempit itu pemikirannya tentangku? Apa orang kayak aku mudah ditebak tingkat ibadahnya? Hingga dari penampilan saja dia bisa menilainya.

 "Kenapa diam? Benar 'kan?" Tudingnya lagi tanpa rasa bersalah.

 Entah kenapa ada rasa sesak saat komentar itu keluar dari mulutnya. Bibirku terkatup rapat. Tenggo

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Abahjebat Abahjebat
terlalu mahal
goodnovel comment avatar
Irene Sarini
mendadak ilfil, kukira netral sekedar hiburan, ternyata bawa2 ibadah. ya sudahlah, mungkin hanya aku yang gak suka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status