Share

Berkomunikasi kembali

Lamunan Tomi buyar saat salah satu rekannya datang membawa kopi. “Anak muda, ngapain melamun di taman siang bolong begini. Apa kamu nggak takut nanti kesambet hantu bolong,” kekeh temannya duduk mengambil tempat di sampingnya.

“Nggak kok, Bang,” sahut Tomi seraya meraih kopi dari tangan rekannya.

Rekan Tomi yang beberapa tahun tua darinya pun terkekeh mendengar ucapan pemuda yang ada di sampingnya.

“Kamu itu lucu banget kayak anak abg saja,” ledeknya tertawa. “Kalau masalah perempuan memang ribet. Apalagi, selama beberapa bulan ini kamu di sini. wajar saja jika kekasihmu itu marah. Karena kamu lebih mementingkan pekerjaan daripada berkomunikasi dengannya,” ujar rekannya.

“Abang salah. aku nggak punya pacar, Bang.” Bantah Tomi. Selama ini dibenaknya tidak pernah terpikirkan untuk pacaran. Selama ini ia hanya fokus belajar dan menyelesaikan kuliahnya agar bisa segera mendapatkan pekerjaan. Memiliki kekasih tidak termasuk dalam daftarnya.

Lagi-lagi rekan Tomi tertawa. Ia tidak menyangka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status