Share

Chapter 49 - Redupnya Cahaya (4)

-“Nyai! Nyai!”-

Memusingkan.

-“Saya dengar … Nyai kembali mendapatkan rezeki lebih.”-

Dasar orang-orang yang tidak tahu diri.

-“Boleh Anda bagi sedikit saja berkahnya untuk kami?”-

Bisa-bisanya mereka yang dulu sudah mengabaikan permintaan tolong darinya, datang untuk meminta tolong kembali kepadanya lagi?

-“Sedikit~ saja.”-

-“Fuhh.”-

Asap rokok terkepul.

Dari bibir Pelita Jaya, si janda muda yang segera mengubah penampilan manisnya berupa berambut panjang, bermata berbinar-binar, ber-bibir merah muda alami, juga berpakaian tertutup dengan gaun mengembang yang lengkap dihiasi oleh banyak renda dan pita, … menjadi penampilan yang terkesan sulit tuk dijangkau.

-“Pergi sana, pengutang sialan.”-

Melalui penampilan dari rambutnya dipotong pendek, matanya digaris matai gelap, bibirnya dihiasi lipstik kelam berwarna ungu, raut mukanya diekspresikan judes, juga gaya berpakaiannya yang tidak terlihat manis lagi selain terasa sangat panas, … Pelita formasikan, dengan tujuan beralaskan dirinya …
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status