Mendorong mantan ratu yang disoraki oleh orang-orang ke tengah-tengah panggung eksekusi tempat adanya tambang raksasa untuk mengikat leher lalu melayangkan nyawanya nanti dengan cara dihukum gantung mati, … Guruminda yang statusnya sudah resmi sebagai pendamping Purbasari, disambut secara sukacita.Tanpa menunggu waktu untuk berlama-lama lagi, ia segera memerintahkan algojo untuk bersiap-siap mengeksekusi.Dia yang tidak ingin melihat kekasih tambatan hatinya menderita kembali atas kesakitan yang didapati dari saudarinya yang tidak tahu diri ini, sudah memutuskan dengan baik-baik untuk melayangkan eksekusi.Guruminda tidak membenci sikap baik hati Purbasari yang berlebihan. Dia menyukainya, tetapi untuk sekali-kali, terkadang, … ia juga tidak menyukainya.Apalagi, jika kebaikan hatinya itu dibalas oleh orang kurang ajar yang malah menyahutinya balik dengan kejahatan membahayakan nyawa. Maka dari itu, sudah sepatutnya ia melaksanakan tindakan keras untuk ditambali dengan pelajaran ya
Hukum … mati?“Tidak ….”-“Hei, Lita.”-“… Tidak ….”-“Bagaimana perasaanmu saat melihat suamimu mati di hadapanmu sendiri?”-“Algojo.”Ini buruk.-“Singkat saja.”-Mendadak mengingat kembali akan sekelebat pernyataan dari orang yang sudah mengalaminya sendiri, terkait satu momen mengenaskan menyangkut orang terkasih bagi mereka di situasi semacam ini, … Indra Jaya merasakan ketakutan tidak karuan.-“Itu membuatku gila.”-“Ikat lehernya.”“… TIDAAAK!”-“Menjalani hari setelah kematiannya, aku mendapatkan penyesalan luar biasa yang betul-betul memukul pemikiranku seperti orang gila. Makanya ….”-BAM!-“Selagi ada kesempatan, cegahlah kejadian mengerikan itu di kehidupan cintamu.”-“JANGAN!"BAMM!"Saya mohon …!"Mengantuk-antukkan kepalanya ke permukaan tanah berdasar kasar lagi keras dengan kuat-kuat dalam waktu berkali-kali, sampai ke titik di mana dahinya saja terluka lalu mengucurkan darah sekali pun, … Indra Jaya memohon secara sangat.Dengan suara yang melirih sendu juga tangan g
BRANGG!“Menjauh dariku!”“Sari!”Mendekap kuat-kuat pengantin perempuan yang sudah sah menjadi istrinya ini dan baru sadarkan diri setelah pingsan akibat tidak kuasanya ia menyaksikan eksekusi terhadap saudari kandungnya sendiri, … Guruminda mencoba menenangkan Purbasari yang mengamuk juga menangis tidak karuan secara histeris.“Lepaskan aku!”Padahal, dia sudah berusaha dengan keras untuk memperbaiki hubungan persaudaraannya bersama Purbararang, … supaya interaksi di antara mereka berdua bisa kembali ke interaksi awal yang manis lagi.Padahal, sebentar lagi dia pikir kakaknya akan berubah pikiran dan menjadi luluh, untuk kembali ke sifat akrabnya yang dulu-dulu lagi.Akan tetapi, mengapa … laki-laki yang ia cintai ini malah memotong segalanya dan membiarkan usahanya menjadi sia-sia?!“Tidak! Tenanglah!”Tenang, katanya?!“Aku melakukan ini semua demi kebaikanmu!”Benarkah … itu?“Kamu tidak bisa menghukumnya sendiri, Sari. Aku tahu.”Memeluk dari belakang juga mencium pucuk kepala P
Tidak … ada.“….”Memandang sendu balkon rumah pohon miliknya yang biasanya akan selalu ditempati oleh seorang laki-laki yang pernah menolongnya dalam membawakan benang tenun yang sempat jatuh, … sang empu pemilik rumah pohon tersebut pun, entah kenapa jadi tak memiliki selera untuk melanjutkan aktivitas hobi sekaligus pekerjaannya sehari-hari. Ini sudah terhitung tiga hari di mana akan ada masa ia tak melihat sedikit pun batang hidung si pria yang sudah dikenalnya selama beberapa bulan ke belakang.Lalu hal ini juga pulalah, yang anehnya membuat rasa risi dirinya terhadap kelakuan laki-laki yang akan selalu menemaninya seperti anak anjing lucu, … mendadak menjadi tidak nyaman.Hari itu, dia masih ingat betul.-“Jika kamu adalah seorang laki-laki, ….”-Tentang ikrar janjinya yang ia sangka tidak akan menjadi nyata karena berpikir yang lewat paling cuma seorang wanita tua, ….-“… Aku akan menjadikanmu sebagai suamiku.”-… Eh ternyata malah benar-benar ada seorang laki-laki!Terlebih l
“Menikah?”Apakah dia baru saja salah dengar?“Denganku?”Andai kata itu memang betulan yang didengarnya, mungkin kah tawaran pernikahan ini hanya bentuk dari formalitas menepati janji yang dengan mudahnya Dayang Sumbi ucapkan pada waktu itu?“Jika itu karena janji ….”Menyorong Dayang Sumbi dari dirinya dengan pelan supaya melepaskan dekapan, Tumang menundukkan wajahnya suram.“… Kamu tidak perlu memaksakan diri."Menurutnya, perasaan cinta itu memang merupakan satu permasalahan yang rumit.Jika jalan datangnya cinta tidak dimulai dengan mulus–misalkan karena dipaksakan–bukan suatu alasan nanti, jika hasil dari cinta yang ditapaki akan terasa kasar tak beraturan.Namun, ….“Aku tidak terpaksa.”… Seolah-olah ingin menyapu habis keraguan di diri pria pencari cinta ini, Dayang Sumbi yang sudah berpegang teguh terhadap nazarnya, kembali berujar secara keras kepala.“Aku ingin menikah denganmu, karena aku menyukainya.”Merayapi lengan Tumang yang masih mencengkeram erat ujung kain dari r
“Kamu lihat kan tadi? Lihat kan?”Tersenyum cerah di hadapan bentangan sinar matahari terbenam, seorang wanita pemilik rambut berwarna jingga yang terseok-seok diayunkan oleh angin sampai membingkai wajah cerianya dengan mata hijau yang berbinar-binar, … menggelayuti lengan seorang pria yang tengah menggendong bayi perempuan dalam dekapan tuk kemudian dapat berjalan pulang ke rumah secara beriringan bersama.“Ratu kita! Dia hebat sekali!”Wanita itu adalah Nawang Wulan.“Aku sangat menyukainya sedari dulu.”Aslinya, dia adalah seorang putri kerajaan roh ras elf yang terdampar di dunia manusia … gara-gara pada waktu itu salah satu bawaannya hilang selagi lengah memerhatikan sang putri terasing.Dan kini, si putri terasing yang pernah ia temani itu sudah merayakan satu tahun menjabat menjadi ratu kembali, … setelah menghapuskan sang kriminal besar bagi kerajaan.“Apa kamu sudah menyukainya lebih dulu daripada menyukaiku?”Lalu di sampingnya, si pemangku bayi yang memiliki rambut jingga
“Wula—!”“—Jangan mendekat!”Tersentak dengan gertakan tersebut, Jaka Tarub benar-benar serasa langsung dikutuk untuk membeku di tempat.“Selama ini, … aku pikir, kamu betul-betul ingin ikut mencari selendang dan membantuku.”Bersama alis yang bertaut.“Aku sudah sabar dan tetap sabar, mencari selendangku meski itu memang banyak memakan waktu.”Mata yang mengabur seperti mendungnya awan berkabut.“Dengan harapan besar, aku selalu berdoa supaya selendangku ini cepat ditemukan.”Juga bibir yang digigit secara mengerut.“Sekarang, jelaskan kepadaku.”Nawang Wulan melayangkan pertanyaan.“Kenapa kamu berbohong kepadaku dengan mengatakan … bahwa kamu masih tidak dapat menemukan selendangnya padahal selama ini sudah kamu sembunyikan di dalam gudang?!”Dia, si wanita elf itu melontarkan sebuah pertanyaan yang dengan entengnya langsung datang menerjang juga mengobrak-abrik perasan Jaka Tarub, supaya ditelan oleh gilanya kegelisahan.“Kenapa kamu berusaha menjauhkanku dari selendang, seolah-ol
“Kyaaah! Anda sangat cantik sekali, Gusti Ratu.”Memuji sang Ratu Kerajaan Pasir Batang sekarang, Purbasari, yang didandani olehnya dengan sangat cantik sampai menyerupai seorang putri dari negeri roh yang bertempat di Kekaisaran Kahyangan, … sang pendandan, si peri kecil yang masih berwujud manusia sampai saat ini sehabis meminta pengutuknya mengubahnya begini, Pohaci, … tersenyum dengan bangga.Dia yang memanfaatkan kondisinya saat ini untuk menjadi seorang Regina–pelayan dekatnya pribadi ratu yang dapat dipercaya–sangat antusias dalam mendampingi ratunya tersebut, tuk berdandan rapi dalam menyelenggarakan satu acara yang bertujuan mengemukakan pengumuman penting ke hadapan banyaknya rakyat. Ya.Tepat setahun lebih lamanya Purbasari menjadi ratu sekaligus menjadi seorang istri untuk pasangannya, Guruminda, … hari ini, dengan bersuka cita ia ingin mengejutkan semua rakyat termasuk suaminya, … dalam menyampaikan berita bahagia berupa dirinya tengah mengandung calon penerus kerajaan.