Share

Bab 64

"Mentari, aku membawa buah-buahan untuk kamu," ujar Fatih sembari menyodorkan buah tangan yang ia bawa untuk Mentari.

"Terima kasih, Fatih," ucap Mentari seraya melempar senyum tipis pada Fatih.

Keduanya saling melempar senyum satu sama lain dan hal ini membuat kecemburuan Revan makin berkobar. "Kenapa Mentari tersenyum pada laki-laki itu? Kenapa Mentari ramah sekali pada laki-laki itu?" batin Revan dengan perasaan berkecamuk.

"Saya juga membawa buah!" seru Revan ikut menyela. Pria itu juga tidak mau kalah. "Buah yang aku bawa pasti lebih mahal dari buah laki-laki itu," ucap Revan dalam hati.

"Terima kasih, Mister," jawab Mentari singkat.

Selama Revan berada di ruangan tersebut, Mentari lebih banyak berbincang dengan Fatih. Revan selalu berusaha memotong percakapan mereka, tapi sayangnya Mentari tidak memberikan respon bagus. Mentari terlihat agak cuek pada Revan dan mengabaikan pria itu.

"Ada apa dengan Mentari? Apa dia sengaja ingin membuatku kesal?" geram Revan dalam hati.

Dari t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status