Share

64. Asa yang Hampir Putus

…..

Aku masih ingat betul bagaimana rasanya panas api yang membakar bangunan panti asuhan menyentuh kulitku. Kala itu, semua pintu terkunci rapat, sementara aku terjebak di dalamnya—seorang diri, meringkuk di sudut ruangan sambil memeluk buku pemberian wanita cantik yang mengaku sebagai istri sah ayah. Napasku pun tercekat tatkala asap dan udara panas yang aku hirup mulai membakar tenggorokan, dan terus merambat hingga paru-paru. Wajahku berubah merah, semerah daging yang terbakar di atas panggangan barbeku.

Menurut sains, meninggal dengan cara terbakar merupakan jalan kematian yang paling menyakitkan selain mati karena tenggelam. Butuh waktu yang cukup lama sampai nyawa kita benar-benar telah tercabut. Kita harus melalui proses panjang nan menyiksa sampai akhirnya saraf kita hancur dan kita tak mampu lagi merasakan rasa sakit. Kulit-kulit kita akan melepuh lalu disusul kebocoran darah dan cairan tubuh lain. Pada tahap inilah, kita baru bisa kehilangan kesadaran. Jantung akan berhent
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Adinda Mahdhury Sa
Huhu kangen koaaa, yuk ditunggu update nya lagiii
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status