“Daffa. Jangan...!” Tiba-tiba saja Naela datang dan sontak saja pukulan Daffa yang siap melayang kepada Rafael kini mendarat tepat ditelinga Naela.
Tidak butuh waktu lama. Darah keluar dari telinga Naela. Gadis itu kini tidak mendengar apa pun. Melihat itu Rafael terlonjak kaget. Naela nya menyelamatkan dirinya.
Bugh!
Rafael memukul Daffa. Sampai-sampai tubuh Daffa terpental dan jatuh kelantai. Daffa diam dalam kesakitan. Sudut bibirnya sekarang telah berwarna biru.
“Stop!" Teriak Vino. Pria itu berhasil menghentikan tangan Rafael yang siap memukul Daffa lagi.
“Ngapain lo disini hah?! Lo udah puas lihat hubungan gue dan Naela hancur!" Bentak Rafael.
“Gue gak punya tujuan seburuk itu. Lo harus tau siapa gue!" Vino melemparkan sebuah foto ke arah Rafael.
“Lo pikir baik-baik.
Tantangan yang justru Membuatku merasa begitu nyaman, hingga Aku tidak ingat lagi. Bahwa ini semua hanya sekedar Teman."Kayla.""Dania."Kayla. Dania.Begitulah teriakan para siswa, terutama kaum adam. Mereka sangat terobsesi dengan Duo Bawel itu. Selain keduanya sangat berprestasi, paras cantiknya juga menjadi alasan mengapa kaum adam selalu mengagumi mereka berdua.Kayla dan Dania saling melirik. Detik berikutnya kedua gadis ini menatap ke kolong bamgkunya. Dan sudah diduga, didalam sana banyak sekali coklat dan bunga. Dari siapa lagi kalau bukan dari fans-fans mereka berdua.Tak lama bel masuk pun telah berbunyi. Semua murid telah berhamburan memasuki kelasnya masing-masing. Menunggu dosen-dosen yang siap membagikan ilmu untuk mereka.Pak Daman datang pun datang. Namun hari ini dia tidak datang sendirian. Hari ini p
Kayla sekarang berdiri tegak menghalangi tubuh Nathan. Dia harus bisa meluluhkan kutub es ini. Dalam waktu 1 minggu saja, dan dia hanya ingin satu hal! Motor langka itu."Nat. Kantin bareng ya, mau gak?""Enggak." Tolak Nathan."Ya kok gitu. Masa sih lo gak mau makan bareng gue? Disekolah ini cowok-cowok pada ngantri loh buat makan sama gue tau!"Ogah!" Singkat Nathan. Lalu berjalanke arah kiri melewati Kayla begitu saja.Tiba-tiba Rendy pun datang. "Ngantin bareng yuk." Ajak Rendy yang sudah siap untuk menggandeng lengan Kayla."Dia sama saya." Lagi-lagi Nathan datang dan mengacaukan segalanya. Kali ini bukan benda yang Nathan tarik. Melainkan lengan Kayla."Huh. Dasar sok lo. Katanya gak mau ngantin bareng gue! Eh pas ada cowok laen malah narik-narik gue. Jadi cowok tuh ya harus gitu! Jangan gengsi!
Flashback onBrukk! Seorang gadis kecil terjatuh dengan keras. Membuat gadis kecil di depan nya tertawa lepas. Tak lama gadis lain datang dan menangis memeluk gadis yang sedang terjatuh barusan. Sepertinya ia sangat menyayangi gadis itu. “Tania! Kenapa sih kamu selalu ganggu Kayla! Teriak Dania kecil. “HaHaHa...Ya itukan memang resiko Kayla kenapa coba dia harus rebut Hadiah aku” Kata gadis yang bernama Tania. Kayla menundukkan kepalanya. Kala itu ia hanya bisa pasrah akan keadaannya. “Udah yuk, Kay. Disini gak enak!” Sradha membantu Teja bangkit. “Aww...” Kayla kecil merintih sembari memegang lututnya. Lutut anak itu pun berdarah. “Sakit ya? Yaudah nanti
Setelah kejadian menonton malam itu. Kayla dan Nathan pun semakin dekat. Meski pun tanpa status yang jelas tapi Kayla tetap bahagia karena Nathan kini mulai dekat dengannya meski Kayla harus tahan pada sikap Nathan ditambah gadis yang katanya adalah kekasih Nathan tapi demi mendapatkan Nathan dia harus kuat.Kini Nathan pun pindah ke apartemen yang dekat dengan kampusnya. Dan sekarang Kayla berada di apartemen Nathan karena pria itu tadi berkelahi entah karena apa yang pasti dia benar-benar dibuat babak belur oleh lawannya itu."Ah. Aww.... Pelan-pelan dong!" Kayla sampai bosan karena terus mendengar ringisan Nathan yang kesekian puluh kalinya."Ini udah pelan tau! Lo nya aja yang lebay," Ketus Kayla. Dengan mengerucutkan bibirnya, dia kesal dengan Nathan yang sangat menyebalkan."Yaudah maaf deh. Sini lanjutin." Kayla sangat gugup saat tangan Nathan yang tidak kunjung lepas dari tangann
Beberapa Bulan kemudianGadis manis dengan rambut hitam panjang itu menggeliat dalam tidurnya. Percaya atau tidak, tidurnya malam ini adalah tidur yang paling nyaman yang pernah ia rasakan. Tidur berbantalkan lengan Nathan dan didekap erat oleh pria itu. Merasakan dada bidang dan wangi tubuh Nathan yang khas sebagai seorang laki-laki. Ya beberapa bulan yang lalu. Nathan benar-benar datang kerumah Kayla dan melamar gadis itu. Untung saja orang tua Kayla tidak keberatan karena melihat putrinya yang sangat mencintai Nathan. Lagi pula mereka takut Nathan dan Kayla melakukan hubungan terlarang jadi lebih baik dinikahkan saja dan orang tua Kayla pun akan tenang meski putrinya berduaan terus dengan Nathan karena status mereka sudah halal. Begitu pun dengan orang tua Nathan karena mereka takut putranya berbuat yang tidak-tidak dan berakhir mencoreng nama baik keluarga.“Kenapa sih, Kay? Masih pagi juga." Nat
Nathan pergi setelah Mika pergi lebih dulu karena merasa di permainan oleh Nathan. Gadis itu tidak menyangka kalau Nathan dan Kayla akan berhubungan sejauh itu. Sedang Nathan pergi karena dia bertengkar saat tidak sengaja Nathan membaca pesan dari Rendy yang menanyakan keadaan Kayla. Nathan yang melarang Kayla berhubungan lagi dengan Rendy malah mendapatkan protesan dari Istrinya itu. Lalu saat Nathan mengatakan keburukan Rendy. Kayla malah menuduh Nathan sengaja menjelek-jelekkan Rendy tanpa bukti. Maka dari itu Nathan pun memilih pergi karena dia merasa kecewa pada Kayla.Dan kini Kayla tengah tengkurap di kasur empuknya. Sesekali dia mengusap air matanya dan juga ingus tak tahu diri yang mengalir dari lubang hidungnya. Kini gadis itu benar-benar sedih dan juga dia merasa bingung dengan perasaannya antara memilih Nathan suaminya atau Rendy laki-laki yang dia sukai sejak lama. Jujur hati Kayla masih plin plan saat ini meski dia tau dia sudah cinta pada Nathan tapi saat melihat Rendy
Malam minggu biasa digunakan untuk bersantai atau berkumpul bersama teman dan keluarga, Begitu pula Nathan, Reyhan dan Mario yang saat ini sedang berkumpul dan main Ps bersama."Nat," Panggil Reyhan tanpa menoleh ke arah Nathan. Nathan pun berdeham menanggapi panggilan Reyhan. Nathan masih sibuk dengan laptopnya."Mario ngajakin ke club." Nathan melirik jam di pergelangan tangannya. Masih jam 8 malam dia juga merasa bosan jika hanya terus bermain game."Ikut yuk. Gak bosen apa di rumah aja?" Nathan kembali menekuk kakinya, memandang Reyhan dengan bingung."Nggak ah, males.""Kenapa sih, Rey? Semenjak lo jadian sama Dania lo jadi gak asik.""Gini ya, Nat. Gue kan sayang sama Dania, ya gue pengen mertahanin hubungan gue. Dia nggak suka gue main ke tempat begituan. Gue sih nggak peduli kalau lo ngatain gue diperbudak cinta. Tapi main kesana emang nggak ada faedahnya," Jelas Reyhan."Oh gitu ya. Ya udah kalau gitu gue sendiri aja kesana, gue lagi stres butuh banget hiburan." Nathan pun me
Kayla berdiri tepat dihadapan Nathan untuk merapikan kemejanya. Nathan memaksa Kayla dengan iming-iming akan ditraktir makan bakso dikantin. Dan dengan bodohnya Kayla mengiyakan permintaan Nathan. Kayla merasa risih dengan tatapan Nathan yang selalu menatapnya. Pria itu tidak menyadari jika tindakannya menyebabkan jantung Kayla hampir copot dari tempatnya."Kok lama sih? Lo modus ya pengen deket-deket gue terus kan?" Kayla menarik kerah baju Nathan. Membuat si empunya menunduk dan merasakan sakit dileher bagian belakang."Kasar banget sih, KDRT lagi. Gue aduin ke komnas HAM baru tau rasa lo," Omel Nathan dengan kesal."Finish," Ucap Kayla kegirangan. Setelah kemeja itu berhasil dirapikan Kayla pun tersenyum bangga. Namun tiba-tiba Cup. Lagi-lagi Nathan mencuri kesempatan untuk mencium bibir Kayla dan membuat Kayla merasakan panas dipipinya."Makasih, sayang. Besok lagi ya." Entah mengapa Nathan menyukai rasa bibir Kayla yang manis. "Kay, cepet sini. rambut kamu biar aku yang kincir."