Liu Heng, Lui Bi dan Zhou Lu sudah berada di daerah sekte Seribu Pedang. Perjalan mereka untuk tiba di sekte Seribu Pedang masih butuh dua hari lagi. Mereka bertiga beristirahat lebih dulu. Tidak perlu terlalu tergesa-gesa karena turnamen itu masih akan diadakan 3 minggu lagi. Mereka bertiga sekarang berada di depan gedung Langit Surga. Itu adalah cabang yang cukup besar. Lebih besar daripada cabang yang sebelumnya Liu Heng datangi. Liu Heng butuh senjata yang bagus untuk turnamen itu. "Ada yang bisa saya bantu?" "Apa kalian memiliki senjata kelas surga?" tanya Liu Heng. Pelayan itu kaget. Pertanyaan yang sungguh gila. Pelayan itu menatap Liu Heng dari atas hingga bawah. Pakaian Liu Heng tidak menunjukkan dia adalah orang yang kaya raya. Pakaian itu juga bukan pakaian dari sekte besar sekalipun. "Maaf tuan, harga senjata kelas surga itu sangat mahal dan itu adalah benda berharga yang tidak dimiliki sebarang orang. Kami tidak memiliki itu, tetapi kalau tuan butuh senjata kelas bum
"Ayah, aku ingin ikut dalam turnamen itu," pinta Fu Ehuang.Ayahnya langsung menggeleng. Dia sudah menentukan siapa yang akan ikut dalam turnamen Naga dan Phoenix. Tentu saja kakak dari Fu Ehuang yang akan ikut dalam turnamen itu. Fu Ehuang terlalu mudah. Ayahnya akan memberikan kesempatan itu kepada Fu Tao lebih dulu. Fu Ehuang bisa ikut pada kesempatan selanjutnya."Kau pilih kasih," keluh Fu Ehuang. "Aku sudah berlatih dengan keras untuk kesempatan ini, tetapi kau masihs aja menolak permintaanku. Sedikit-sedikit kak Fu Tao yang kau dahulukan daripada aku. Ayah, kau pilih kasih.""Kau masih muda. Kau mashi berumur 10 tahun. Kau masih bsa ikut turnamen itu di kesempatan selanjutnya. Sedangkan, kakakmu sudah 17 tahun. Kau harusnya mengerti," jelas Fu Tianfen.Fu Tianfen adalah patriarch sekte Serbu Pedang. Dia tidak pilih kasih, tetapi memang itu yang harus dia lakukan. Dia memberkan kesemptan kepada Fu Tao lebih dulu. Ini adalah pengalaman yang sangat berharga untuk Fu Tao."Kau pili
Fu Tianfen melihat keget melihat teknik milik sekte Seribu Pedang bisa ditangkis begitu mudah. Bukan hanya itu, tetapi Fu Ehuang juga ditekan oleh lawannya. Lawannya unggul dengan sangat jauh. Bahkan Fu Ehuang seperti dipermainkan."Siapa anak itu?" tanya Fu Tianfen.Tidak lama kemudian Fu Shi datang. Dia sedang melihat sekitar. Ketika dia sedang berkeliling, dia melihat Fu Tianfen yang sedang duduk di atas atap gedung. Dia langsung menghampiri Fu Tianfen."Apa yang kau lakukan di sini?" sapa Fu Shi."Kau lihat! Pemuda itu memiliki permanan pedang yang sangat bagus. Aku penasaran siapa dia," ucap Fu Tianfen.Fu Shi pun melihat ke arah tempat pertarangan Liu Heng melawan Fu Ehuang berlangsung. Fu Shi terkejut. Orang yang ingn dia jadikan murid ternyata ada di sana. Dia tersenyum lebar. Dia tidak kaget kalau Fu Ehaung bisa ditekan seperti itu."Dia memang hebat. Aku pernah meminta dia menjadi muridku, tetapi dia menolak. Pemuda yang menarik," ungakp Fu Shi. Fu Tianfen langsung menoleh.
Pertarungan demi pertarungan Liu Heng jalani dan semuanya bisa dia menangkan dengan mudah. Tidak ada yang berani maju kembali. Mereka sudah menyerah karena kemungkinan mereka untuk menang sudah tidak ada lagi.Kalau saja Liu Heng telihat kesulitan dalam pertarungannya. Itu mungkin bisa membuat sedikit harapan. Sayangnya lawannya Liu Heng itu dikalahkan hanya dalam beberapa gerakan saja. Semua lawannya tidak ada yang lebih dari lima menit kecual Fu Ehuang."Kalau tidak ada yang ingin maju lagi, maka Lin Heng yang akan menjad pemenangnya," ucap wasit itu.Dia tidak bersemangat sama sekali. Pertarungan di sana sama sekali tidak menarik. Liu Heng terlalu mendomnasi. Membosankan, itu adalah kata yang paling tepat. Dia menjad wasit karena ingin melihat sesuatu yang seru."Kalau begini, lebih baik aku kembali ke sekte bagian dalam," keluh Wasit itu.Beberapa saat kemudian seseorang melompat naik ke atas arena. Wasit itu berharap kalau orang itu kembali turun. Dia ingin semuanya cepat selesai
Hari yang ditunggu pun tiba. Liu Heng, Zhou Lu dan Lui Bi masuk ke bagian dalam sekte Seribu Pedang. Liu Heng dan Zhou Lu adalah peserta pertama yang datang. Keduanya diizinkan masuk. Turnamen itu akan diadakan dalam dua hari lagi. Murid dari berbagai sekte pasti sudah berada dalam perjalanan dan sebentar lagi mereka akan tib di sekte Seribu Pedang. Pada saat Liu Heng, Zhou Lu dan Lui Bi berjalan masuk ke dalam. Tiba-tiba saja ada seseorang menyapa."Ah, ternyata aku ada di sini. Aku kira kau tersesat," ucap seseoang dari arah belakang.Zhou Lu kenal dengan suara itu. Itu adalah suara kakak seperguruannya. Itu adalah Qi Leina. Dia adalah seorang gadis yang cantik dengan rambut pendek dan kulit yang eksotis. Zhou Lu tidak mengherapkan kehadiran Qi Leina.Qi Leina langsung mendekati Zhou Lu. Dia langsung menggaet kepala Zhou Lu dan mengusap kepala Zhou Lu dengan kasar. Itu membuat rmabut Zhou Lu berantakan. Zhou Lu mendorong tubuh Qi Leina. Ketika mendorong dia tidak sengaja menyentuh
Tempat turnaman itu diadakan sudah mulai dibuka. Para penonton sudah dibolehkan untuk masuk ke dalam arena pertarungan. Liu Heng akan duduk bersama para penonton. Dia mendapatkan tempat yang berbeda dengan para jenius sekte lainnya.Para peserta akan duduk di atas sebuah panggung sendiri dan mereka mendapatkan kursi yang nyeman. Sementara itu, para tetua akan duduk di atas panggung yang berbeda, tetapi ukuran panggung mereka sama besarnya dan sama nyamannya. Berbeda dengan tempat Liu Heng duduk, itu sama sekali tidak nyaman. "Bukankah mereka pilih kasih?" keluh Lui Bi.Dia merasa Liu Heng harus mednapatkan tempat yang layak juga. Dia adalah peserta juga, tetapi dia diperlakukan seperti penonton biasa. Itu membuat Lui Bi kesal sendiri. Liu Heng menenangkan Lui Bi agar tidak terus marah.Itu adalah perlakuan yang wajar dari sekte besar. Mereka memandang kalau peserta dari luar sama sekali tidak berharga. Mereka hanya pelengkap saja. Karena itu peserta dari luar sekte besar mendapat fas
Peserta pertama adalah Jie Yung melawan Sikong Ru. Liu Heng menjadi sangat fokus. Lawan yang akan dia lawan adalah salah satu dari dua orang yang ada di arena pertarungan sekarang. Liu Heng akan berusaha belajar teknik atau jurus mereka kalau dia tertarik. "Tuan Heng, mereka yang akan melawanmu, bukan?" tanya Lui Bi."Kau benar. Salah satu dari mereka yang akan aku lawan," jawab Liu Heng.Keduanya fokus ke arah arena pertarungan. Terlihat kedua peserta sudah masuk. Jie Yung adalah anak dari patriarch sekte Tebasan Mengalir. Sedangkan, lawannya adalah calon kepala suku Binatang Buas di masa depan. Dia juga anak dari kepala suku yang sekarang. "Aku tidak tahu apa yang dipikirkan oleh kekaisaran Qin sampai memberikan hak untuk ikut dalam turnamen Naga dan Phoenix ini. Kalian hanyalah sekte kecil yang bahkan mendapat lirikan kami saja tidak," ejek Sikong Ru.Sikong Ru tersenyum lebar. Senyuman yang dipenuhi dengan ejekan. Itu membuat Jie Yung kesal, tetapi dia menahan emosinya. Pertarun
Liu Heng terdiam karena kaget. Sikong Ru dipenuhi oleh qi. Itu membuat tubuhnya menjadi sangat kuat. Bukan hanya itu saja, Sikong Ru menjadi lebih kuat dan lebih cepat. Liu Heng tertarik denagn teknik itu, tetapi teknik tidak mudah dipelajar dengan melhat saja dan teknik Perubahan Binatang itu adalah teknik khusus suku Binatang Buas.Nama tekniknya saja Perubahan Binatang, tetapi mereka tidak berubah menjadi binatang. Hanya saja mereka menjad sangat kuat dan disamakan seperti binatang buas."Ini akan menjadi pertarungan yang sengit," ucap Liu Heng. Di sebelah Liu Heng. Lui Bi merinding merasakan qi yang meluap-luap dari Sikong Ru. Itu terlalu mengerikan bagi dirinya yang bukan cultivator. Dia langsung bersembunyi di belakang baju Liu Heng."Tenang saja! Kau tidak akan dalam masalah. Aku akan melindungimu," ucap Liu Heng.Sikong Ru langsung maju. Satu kali dorongan kakinya membuat tempat kakinya berpijak sebelumnya berbentuk jari kakinya. Dorongan itu terlalu kita. Jie Yung terkejut.