Danish sedang duduk di hadapan sebuah layar televisi besar bersama Pak Damar dan Frey. Frey menunjukkan beberapa video iklan terbaru Danish Adelio. Danish kerap membintangi beberapa iklan, terutama iklan produk perawatan tubuh pria. Para klien menganggap Danish Adelio adalah bintang iklan yang sangat tampan dan gagah sehingga sangat cocok membintangi iklan produk perawatan tubuh pria. Para klien yakin Danish mampu mendongkrak penjualan produknya.
Setelah menyaksikan beberapa video iklan, Frey dan Pak Damar bertepuk tangan meriah sambil menatap Danish. Sementara itu, Danish hanya tersenyum tipis sambil ikut bertepuk tangan. Danish sebenarnya merasa senang atas seluruh pencapaiannya sekarang, tetapi sebenarnya Danish juga merasa sangat lelah. Danish memutuskan untuk mengangkat tangannya dan mengutarakan isi hatinya kepada Frey.
“Frey, gue sudah melakukan semua yang loe mau. Boleh gue minta sesuatu?&
Alarm Danish berbunyi nyaring. Danish meraihnya dan mematikannya dengan ogah-ogahan. Rasa lelah masih menyelimutinya. Hari liburnya kemarin berasa bukan hari libur. Seluruh rencana Danish yang telah disiapkan secara matang berakhir kacau dan berantakan. Danish membuka kedua matanya perlahan-lahan. Hari masih cukup pagi dan Kota Jakarta terlihat cukup mendung. Waktu yang cocok untuk kembali tidur hingga matahari menyinari langit. Danish memutuskan untuk kembali tidur hingga suara dering ponselnya terpaksa kembali membangunkannya. Danish kembali membuka kedua matanya dengan malas. Nama Frey muncul di layar ponsel Danish. Danish menolak panggilan dari Frey, tetapi Frey nekat kembali meneleponnya berkali-kali. Akhirnya, Danish mengangkat panggilan tersebut dengan sangat terpaksa. Danish mendengar suara Frey berbicara dengan nada tinggi di se
Danish berusaha mengendalikan detak jatungnya yang berdetak sangat kencang. Danish merasa sangat gugup hari ini. Biasanya, Danish tidak pernah gugup dan selalu merasa rileks setiap akan melaksanakan fan meeting. Namun, kenangan buruknya tentang acara konferensi pers terakhirnya yang berakhir ricuh sungguh membuat Danish merasa trauma. Danish berjalan menuju panggung. Danish melihat para penggemarnya yang sudah sangat antusias untuk menyambut kehadirannya. Para penggemarnya langsung berteriak histeris dan bertepuk tangan meriah saat menyadari sang idola sudah berada di atas panggung. Danish menarik napasnya dan berusaha mengatakan kalimat positif untuk dirinya.“Gue pasti bisa! Please be nice!” seru Danish pelan. Danish kembali mengatur napasnya. Setelah memastikan kondisi cukup aman disertai penjagaan
Sellena sedang sibuk bergaya untuk melakukan swafoto di salah satu restoran mewah di Jakarta. Di depannya sudah terhidang berbagai makanan dan minuman lezat dan mahal yang sengaja dipesannya, tetapi Sellena belum menyentuhnya sama sekali dan malah sibuk dengan ponselnya. Sellena sebagai selebriti pendatang baru memang hobi pamer di media sosial. Saat masih sibuk melakukan swafoto, ponsel Sellena berdering. Sellena membaca nama Frey Agra yang muncul di layar ponselnya. Hal tersebut langsung membuat Sellena kesal.“Kak Frey Agra, buat apa dia telepon gue? Engga tahu apa gue lagi sibuk!” seru Sellena. Sellena kesal, tetapi akhirnya tetap mengangkat panggilan telepon tersebut. Seperti biasa, suaranya dibuat semanis mungkin karena Frey memiliki wajah yang cukup tampan menurut Sellena.“Halo, Kak Frey! Ada yang
Bu Siti sedang sibuk menjelaskan rumus-rumus Matematika di depan kelas. Sementara itu, para siswa sudah mulai terlihat mengantuk dan sibuk masing-masing, mengingat pelajaran Bu Siti hari ini terlihat sangat membosankan. Belum lagi, cuaca terik siang hari Kota Jakarta membuat suasana semakin tidak kondusif untuk belajar. Alexa terlihat mulai mengantuk. Untuk mengusir kantuknya, Alexa mencuri-curi kesempatan untuk meminum bubble tea yang dibelinya saat jam istirahat sambil memainkan ponselnya. Alexa tahu bahwa Bu Siti pasti akan marah besar jika mengetahui perbuatan Alexa karena jelas Bu Siti melarang siswanya untuk minum minuman manis di jam pelajaran Matematika, apalagi nekat memainkan ponselnya. Alexa membuka Instagram miliknya dan tiba-tiba terkejut dengan unggahan yang dimuat di halaman Lambe Dojen. Kedua mata Alexa membulat
Rule number 12:“ Danish masih berhak untuk kencan dengan wanita mana pun di dunia” Alexa masih berusaha menahan air mata agar tidak jatuh dari kedua mata cokelat tua miliknya. Rasanya memang berlebihan memang untuk menangis histeris saat melihat tokoh idolanya berkencan dengan wanita lain. Namun, Danish Adelio bukanlah sekedar tokoh idola bagi Alexa. Alexa sangat mencintai Danish, walau hanya disebut sebagai pacar pura-pura Danish selama ini. Alexa berusaha untuk mengatur napasnya. Alexa tidak menyesal sedikit pun telah menampar Danish tadi. Alexa kembali berteriak kencang untuk meluapkan seluruh emosinya.“Kak Danish jahat! Kak Danish tega! Why did you do this to me? Aku tahu Kak Danish sebenarnya engga punya perasaan sama Sellena. Benar, kan? Jawab!” seru Alexa.&
Alexa tidak menyangka hari-hari selanjutnya akan semakin buruk. Danish dan Sellena menjadi buah bibir di seluruh media sosial. Sellena seperti sengaja menunjukkan sikap mesranya yang berlebihan kepada Danish. Sementara itu, Alexa masih yakin bahwa Danish tidak benar-benar terlibat cinta lokasi dengan Sellena. Sejak kejadian tersebut, Alexa memilih untuk lebih banyak diam dan menghabiskan waktunya di kamar sendirian, terutama saat hari libur sekolah seperti hari ini. Alexa memilih untuk bermalas-malas di kamar, tetapi teriakan Mami Yuliani sudah terdengar.“Alexa, bantu Mami bersih-bersih rumah! Sekarang!” seru Mami Yuliani. Alexa menghela napasnya dan berjalan keluar kamar dengan ogah-ogahan. Setelah itu, Alexa mendapati Mami Yuliani sedang asyik menonton televisi di ruang keluarga. Alexa berjalan mendekat dan penasara
Sellena sibuk melambaikan tangannya kepada seluruh wartawan dan para penggemar yang hadir dalam acara fan meeting hari ini. Kini, Sellena selalu turut hadir dalam setiap fan meeting Danish. Sellena semakin hari semakin lengket seperti prangko dengan Danish. Ke mana pun Danish pergi, Sellena pasti ikut dan tidak pernah lupa untuk menggandeng mesra lengan Danish.“Thank you! Terima kasih untuk semua yang sudah hadir hari ini! Aku mau ajak Danish makan malam romantis dulu, ya!” seru Sellena. Sellena memamerkan senyum palsunya kepada seluruh penggemar dan wartawan yang hadir di sana. Seluruh penggemar tampak histeris dan mungkin menyimpan sedikit api cemburu karena Danish sudah memiliki pasangan sekarang. Namun, hal tersebut tidak membuat para penggemar berhenti jatuh cinta kepada Danish. Hal tersebut juga terjadi pada para penggemar Sellena yang turut hadir dalam acar
Ponsel Alexa masih terus berdering. Farren masih berusaha untuk menelepon Alexa. Apakah Farren sebenarnya merindukan Alexa? Alexa menatap layar ponselnya berkali-kali dan mengigit bibir bawahnya. Alexa memang tidak pernah sedikit pun jatuh cinta, maupun sekedar menaruh rasa sukanya terhadap Farren. Namun, Alexa berpikir bahwa Farren adalah manusia yang dapat membantunya keluar dari semua kerumitan yang melandanya sekarang.Tanpa berpikir panjang, Alexa langsung mengangkat telepon dari Farren. Setelah itu, terdengar suara Farren di seberang telepon sana.“Hai, Alexa! Kamu masih ingat aku ternyata,” kata Farren. Alexa memutar bola matanya. Mungkin selama ini, Farren berpikir bahwa Alexa telah melupakan dirinya. Alexa segera menjawab pertanyaan Farren dengan suara yang dibuat semanis mungkin.“Hai, Farren! Ya ampun, aku mana mungkin lupa sama kamu. Kamu yang sudah pernah men