Share

Keluarga Besar Jayakusuma

Aku mengabaikan permohonan Giko mengundang makan malam Dendy dan Ibu, tapi sebagai gantinya aku datang ke makan malam keluarga mereka.

Jumat malam, aku memutuskan ikut Giko pulang ke rumahnya. Dengan setengah hati tentu saja. Rumah megah itu seolah tengah menantangku ketika aku menjejakkan kaki di halamannya. Aku merasa sangat kecil berdiri di sini. Seumur-umur berteman dengan si playboy Giko, baru kali ini aku diajak ke rumahnya, dan bertemu dengan keluarganya langsung.

Sayangnya pertemuan ini seperti ajang bunuh diri buatku.

"Santai aja, sih. Bokap gue nggak nyeremin, kok," ujar Giko menyenggol lenganku.

Aku mendelik. "Kalau nggak nyeremin mana mungkin dia tega mau membuang anaknya ke Timbuktu."

"Bau-bau, Win. Bukan Timbuktu, itu kejauhan."

"Bodo amat." Aku memasang tampang jutek.

"Ish, itu mata dikondisikan. Di dalam nanti lo harus pasang tampang semanis mungkin, jangan lupa tersenyum, oke, Bebeb?"

"Iya, gue bakal senyum terus sampe gigi gue kering, puas lo?"

Giko terkekeh,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status