Share

Bab 61. Berhutang Nyawa

Tama mendengar obrolan itu singkat, kemudian memutuskan masuk ke dalam ruang perawatan bosnya setelah mengetuk pintu terlebih dulu.

Raut wajah Pandu berubah dalam hitungan detik saja. Dia tidak suka jika ada orang yang mengganggu kebersamaannya dengan Amanda. Termasuk Tama, asisten setianya.

"Bos." Tama memberi anggukkan hormat kepada bosnya.

Melihat Tama sudah tiba, baru setelah itu Amanda bisa menghela napas lega. Tama datang di waktu yang tepat. Kesempatan itu pun dimanfaatkan oleh Amanda.

"Karena sudah ada yang menjaga kamu, aku pamit pulang," ujar Amanda tanpa basa-basi lagi. Ia langsung berdiri dan melangkah pergi sebelum Pandu mencegahnya.

"Amanda ...." Pandu hendak meraih tangan mantan istrinya, tapi tak sampai. Wanita itu sudah jauh dari ranjang yang ditidurinya.

Amanda menoleh pada Pandu. Wanita itu bergumam, "Sekali lagi, terima kasih karena sudah menolongku. Semoga kamu cepat sembuh."

Amanda sama sekali tidak memberi Pandu kesempatan untuk berbicara. Ia mempercepat lan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status