Share

Bab 17

Kami membawa Felicia ke rumah sakit menggunakan sepeda motor Laila. Anak itu masih bisa duduk meski terus mengerang dan menangis. Ia duduk di tengah, kepalanya ia sandarkan di punggung Laila. Hatiku bagai diiris-iris saat melihatnya. 

"Anak ini pendarahan. Apa yang terjadi padanya?" tanya dokter yang memeriksa Felicia. 

"Dia korban pemerkosaan, dok."

"Apa pelakunya sudah dilaporkan ke polisi?"

"Pelakunya sudah meninggal."

"Ya, Tuhan. Kasihan sekali anak ini."

Felicia butuh perawatan intensif. Menurut keterangan dokter, rahim Felicia mengalami luka serius dan itu harus dioperasi. Ia tak bisa dibawa pulang. Bagiku itu tak masalah. Yang jadi masalah adalah biayanya. Ke mana akan kucari? 

Aku keluar dari ruangan Felicia untuk menyusul Laila. Ia masih duduk di ruang tunggu. Ia hanya diam saat aku duduk di sampingnya. 

"Terima kasih, Laila. Untung ada kau."

"Kau pembohong, Nur."

"Apa maksudmu?"

<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status