Dion mulai kebingungan saat Risa mendiamkannya sejak dari acara Gladys, bagaimana dia harus menjelaskannya. Sedangkan kini hatinya masih tertaut pada Aurel, meskipun Aurel sendiri sudah melupakannya.Bahkan yang dia dengar gosipnya Aurel kini dekat dengan Baskoro, entah bagaimana kejelasan status hubungannya dengan Devan yang sudah dinikahinya dulu di Bali."Abang kalau mau makan sudah aku siapin ya, aku mau tidur duluan capek?! "Dion hanya pasrah saat Risa menghindarinya lagi. Risa langsung masuk kamar, dia lelah sekali hari ini.Ini sudah tiga hari berlangsung sejak dia keceplosan bilang kalau Aurel adalah mantan kekasihnya. Berkali-kali Dion menjelaskan pada Risa kalau Aurel itu hanya masa lalunya.Namun sepertinya Risa tidak peduli dengan penjelasan Dion, tentu saja ini membuat Dion tidak enak hati. Dion juga sudah tidak punya cara lagi untuk meluluhkan hati Risa.Sedangkan Aurel sudah menyiapkan segala tuntutannya, ditemani oleh Baskoro, Sasha dan Vania mereka menuju kantor poli
Tatapan Risa tajam melihat kedatangan Aurel ke butiknya. Naira sudah merasa cemas dengan pandangan Risa kepada Aurel. Yang ditatap malah senyum sumringah layaknya calon pengantin yang akan melepas kesendiriannya."Hai Queen, waah aku senang sekali bisa ketemu sama kamu. Biasanya Naira yang nemuin aku! " Reaksi Queen ternyata tidak seperti biasanya membuat Aurel menatap horor dan melirik Naira."Ada apa, kenapa menatapku begitu Queen ? "Risa hanya menghela nafas panjang, seharusnya dia tidak bersikap begini. Aurel juga tidak tau kalau dirinya adalah istri Dion. Risa akhirnya tersenyum meskipun terpaksa, dia tidak ingin pelanggannya lari gara-gara sikapnya yang tidak bersahabat.Naira menarik nafas lega melihat perubahan di wajah Risa setelah Aurel mendekatinya. Aurel memang tidak mengetahui jika Risa yang dia panggil Queen adalah istri mantannya yaitu Dion.Akhirnya Risa memang harus kembali bersikap profesional dengan pekerjaannya, jika tidak maka bisa saja butiknya akan kehilangan p
Dunia benar-benar sempit, Leon adalah saingan Dion dan kini Dion sedang sibuk dengan laptopnya dikursi singgasananya. Sebagai seorang CEO yang sangat handal dia tidak pernah menganggap main-main dengan pekerjaannya.Sedangkan Leon masih sempat mengantar mamanya berbelanja di QN butik milik Risa. Kini Risa menemui mereka sekedar berbasa-basi meskipun sebenarnya Risa enggan, namun dia harus melakukannya untuk menghormati semua membernya."Selamat datang tante dan Leon, terimakasih atas kedatangannya. Semoga tante berkenan masih menggunakan rancangan kami. " Leon langsung menunjukkan rasa senangnya melihat kedatangan Risa."Sudah selesai pekerjaannya ?" Tatap Leon dengan rasa yang tidak bisa dia ungkapkan. Pandangan Lisa beralih pada Leon, terlihat semangat sekali dia menyambut kedatangan Risa. Namun belum sempat Leon bertanya kembali, Lisa sudah menggandeng Risa untuk mengikutinya memilih gaun pesta yang diinginkannya."Sayang, tante lagi butuh gaun pesta nih, barusan tante juga ketemu
Risa hanya terdiam ketika Dion meminta keluar dengannya, "Saya harus selesaikan pekerjaan saya dulu. Bisakah bapak menunggu sebentar? "Kata-kata Risa tentu saja membuat Leon terkejut, Risa terlihat mudah sekali menerima ajakan dari Dion. Sedangkan dia selalu mendapat penolakan dari Risa.Leon tentu saja curiga dengan hubungan mereka. Begitu juga dengan Lisa, dia langsung melirik ke arah Leon. Namun mereka tidak bisa memaksa Risa untuk mengikuti kemauan mereka.Risa dengan profesional menyelesaikan tugasnya, Dion menatap istrinya tanpa henti. Baru kali ini dia menyaksikan bagaimana pekerjaan istrinya dan menurutnya itu sangat melelahkan.Pantas saja jika sudah sampai rumah Risa lebih suka langsung tidur karena terlalu lelah. Kini dia bisa memahami bagaimana dia harus bersikap kepada Risa. Dion juga harus memaklumi karena istrinya bekerja sebagai seorang designer.Dion masih belum mengetahui jika istrinyalah pemilik butik ini, sehingga diapun tidak berani meminta Risa untuk segera meme
Daniar benar-benar kecewa dengan sikap Daren, akhirnya dia meminta ijin pada Risa untuk bergabung makan siang dengan mereka. Risa cukup terkejut dengan keinginan Daniar, bahkan dia tidak peduli dengan kepergian Daren.Dion yang masih tidak mempedulikan kehadiran Daniar hanya bisa menggerutu dalam hatinya, "Ngapain sih Daniar malah mengganggu makan siangnya dengan Risa."Risa sendiri tidak ambil pusing, dia segera menyelesaikan makannya karena harus segera kembali ke butik. Sedangkan Daniar justru memperlambat makannya agar bisa berlama-lama menatap Dion.Risa kemudian mengakhiri makan siangnya dan segera bersiap kembali ke butiknya. Begitupun Dion, melihat istrinya bangkit dari tempat duduknya dia segera mengikuti istrinya. Tinggallah Daniar yang tercengang melihat mereka meninggalkannya."Loh, kalian sudah selesai. Bagaimana dengan aku? Apakah kak Dion mau menemaniku disini? " Dion menyipitkan matanya mendengar permintaan Daniar. "Aku tidak punya waktu, karena aku harus segera mengan
"Ini gila! Aku tidak menyangka sama sekali jika aku sudah melakukan kesalahan besar selama ini. Bahkan aku tidak menyadari siapa tunanganku yang sebenarnya. Hhh..benar-benar bodoh!"Daren terhenyak mengetahui kenyataan tentang Daniar yang sebenarnya. Daren ingin sekali melampiaskan kemarahannya, namun dia masih bingung dengan kenyataan yang sekarang sedang dihadapinya.Vanesa dan Regina hanya saling berpandangan, Regina baru mengetahui jika ternyata kakaknya selama ini dalam tekanan yang luar biasa. Cintanya malah dia abaikan demi dirinya, pantas saja selama ini Regina sering melihat Vanesa termenung sendirian."Sudahlah mas, aku sudah mengikhlaskan kamu dengan Daniar. Mungkin kita tidak berjodoh." Mata Daniar menatap tajam pada Vanesa, "Tidak, aku tidak akan melanjutkan pertunanganku dengan seorang perempuan yang tidak punya hati! "Vanesa tersentak kaget, "Maksudnya, mas mau melakukan apa setelah tau perbuatan Daniar. Mas tidak mengenal Daniar rupanya? " Kini gantian Daren yang mera
Daniar kini dilanda kecemasan yang luar biasa, tidak disangka Bara mantan suaminya sudah keluar dari penjara. Bukankah seharusnya 2 tahun lagi dia baru dibebaskan? Daniar segera menghubungi Daren, namun sudah berkali-kali dirinya menelfon tunangannya namun tidak diangkat.Di sebuah rumah kosan yang sempit, seorang laki-laki sedang tersenyum jahat. Dia adalah Bara, mantan suami Daniar yang ingin memeras dan membalas dendam karena gara-gara Daniar dia bisa mendekam dipenjara.Bara divonis hukuman penjara selama 5 tahun karena perbuatannya, termasuk terlibat kasus membantu menghilangkan nyawa orang lain. Bara tidak mau hanya dia yang menanggung derita, dia akan membuat perhitungan dengan Daniar."Vanesa, aku minta maaf ternyata selama ini aku mengira kamu meninggalkan aku karena menikahi laki-laki lain! " Tatapan sendu Daren membuat Vanesa akhirnya luluh juga, ternyata selama ini Daren juga menjadi korban dari keserakahan Daniar."Iya mas, aku percaya. Mungkin Daniar sudah menceritakan t
Bara mulai meneror Daniar, dia terus-menerus minta uang pada Daniar. Akhirnya karena sudah pusing menerima cacian dan umpatan dari Bara, Daniar menyewa seseorang untuk melenyapkan nyawa mantan suaminya.Meskipun akhirnya Daniar harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit dari kantongnya. Daren sampai kini tidak pernah menemuinya lagi, padahal Daniar sudah berusaha mencarinya kemana-mana.Semakin lama sikap Daniar semakin agresif, bahkan kini mengeluarkan kata-kata kotor dan makian menjadi kebiasaannya. Akhirnya Daren menemui Daniar juga, kini mereka bertemu di caffe tempat awal mereka bertemu."Apa kabar sayang, kemana saja kamu selama ini. Aku sudah sangat merindukanmu! " Daren mendelik mendengar kata-kata Daniar, dia sudah muak melihat wajah Daniar yang bermuka manis padanya."Aku kesini bukan untuk kangen-kangenan, langsung saja ya Daniar. Aku ingin kita putus, karena hubungan kita memang tidak sehat! " Duarrrr...!! Daniar seperti disambar petir ketika mendengar permintaan Daren.Ti