Rain pun menghentikan penghulu tersebut setelah dia dapat mengejar pak penghulu dan mencoba berbicara baik-baik sama penghulu tersebut, namun penghulu tetap tidak mau menikahi kak Ara dan juga bang Ari dengan alasan kalau dia akan menikahkan orang lain lagi di tempat lain.
Karena hal tersebut mau tidak mau Rain menggunakan cara yang mau tidak mau dia gunakan demi pernikahan kak Ara berjalan dengan lancar, sementara itu para tamu undangan dan keluarga terdekat melihat penghulu tersebut pergi pun menjadi bingung dan bertanya-tanya ada apa.
Rain yang sedang berada di depan pak penghulu dia menelefon seseorang yang bisa membantu dirinya yaitu Tania, anak dari penguasa negri ini.
“Halo Rain, ada apa ?” tanya Tania dengan penasaran
“Halo Tania, apakah bisa bantu aku ?” tanya Rain pada Tania
“Ada apa ?” tanya Tania penasaran
“Pak penghulu Kak Ara tidak mau menikah kan Kak Ara karena dia ada jadwal menikah k
“Mungkin kalau Kak Ara ingat dulu aku juga pernah kasih kak Ara kalung liontin, tapi kalau dulu aku ngasihnya yang palsu” ucap Rain sambil tertawa pelan“Iya Kakak ingat dulu kamu pernah kasih kakak kalung liontin yang kaya begini” ucap kak Ara degan senyum sambil mengingat masa dulu“Tapi sekarang Rain kasih kakak yang asli” ucap Rain dengan senyum“Suka nggak ?’ tanya Rain“Suka, suka banget” jawab Kak Ara sambil memperhatikan kalung liontin tersebut“Bang Rain” ucap Dito dan Salsa sambil menghampiri Rain“Salsa, Dito” ucap Rain dengan senang juga akhirnya ketemu dengan adik sepupunya itu“Bang Rain dari mana aja ?” tanya Dito dengan penasaran untuk anak yang masih berumur lima belas tahun“Ke suatu tempat yang sangat misterius yang tidak semua orang bisa datang” ucap Rain dengan senyum yang ingin meledek Dito&l
“Ehem” penjaga kasir itu pun batuk pelan karena kaget melihat black card tersebut,namun dia tetap dengan tenang melayani Rain yang mebayar semua belanjaan yang di ambil oleh Salsa, Dito, dan Mira.Setelah semuanya selesai Rain dan yang lainnya pun pulang ke tempat pernikahan Kak Ara, namun sebelum itu mira, Dito, dan Salsa pun pergi ke rumah Nenek Juli terlebih dahulu untuk menaruh belanjaannya di sana, setelah menaruh belanjaannya di sana Rain dan yang lainnya pun kembali ke tempat pernikahan Kak Ara.Di jalan kembali ke pernikahan Kak Ara, tiba-tiba saja telefon Rain berbunyi dan dia berhenti sebentar dan menyuruh Dito, Salsa, dan Mira untuk jalan terlebih dahulu dan setelah mereka bertiga pergi Rain pun langsung mengangkat telefonnya.“Halo” ucap Rain dengan santai dan suara lembut“Halo Rain, kamu masih di sana ?” tanya Bunda Laura yang ternyata dia yang menelefonnya dari kantor karena dia khawatir dengan Rain
Sementara itu Rain dan teman-temannya sedang bersantai dan mengobrol di sana“Rain, gi mana kamu mendapatkan mobil itu ? apa yang kemu kerjakan ?” tanya Tifani yang sangat penasaran, karena mobil yang di bawa oleh Rain adalah mobil yang harganya mahal“Iya gua juga penasaran sama itu,” ucap Tika dan lanjut bilang “Bagaimana bisa elu hanya dengan beberapa bulan menghilang dari sini dan muncul dengan mobil mahal itu secara elegan, kasih tahu kita dong” ucap Tika juga yang sangat penasaran“Iya Rain gua juga penasaran bagaimana bisa hal itu terjadi, bagaimana cara kamu mendapatkannya” ucap Dimas“Ada seseorang yang memberinya ke gua” ucap Rain dengan santai dan senyum misterius“Siapa ?” tanya Tifani yang semakin penasaran, karena hal itu membuat semua orang di daerah situ heboh terutama ibu-ibu yang ribet dan selalu ngegosip ituSementara itu Kevin yang sudah keluar dari r
“Gua jadi ingat dulu, waktu gua minta bantuan Tifani, namun dia menolaknya dengan alasan yang tidak jelas, tapi pas gua bilang gua akan kasih uang ke dia, dia langsung setuju” ucap Rain mengingat masa lalunya“Emang iya Tif ?” tanya Dimas“Wow, baru tahu gua” ucap Tika“Heheheh” Tifani pun hanya tertawa karena hal itu ada benarnya“Dan sekarang elu masih sama kaya dulu kalau soal uang nomor satu” ucap Rain sambil mengacak-ngacak rambut Tifani yang panjang tergerai“Gua nggak akan berubah, gua akan sama kaya dulu” ucap Tifani dengan senyum dan tawa sambil merapihkan rambutnya yang di acak-acak oleh Rain“Jadi mana uang yang elu janjiin” ucap Tifani menagih apa yang sudah Rain janjikan tadi“Iya-iya nih” ucap Rain sambil mengeluarkan dompetnya dan mengeluarkan uang dari dalamnya beberapa lembar dan memberinya ke Tifani dan tanpa basa-basi Tif
“Iya tapi Bunda bilang sama aku barusan kamu harus pulang” ucap Tania berbohong pada Rain“Tania jangan bohong sama aku, bilang aja kamu yang nyuruh aku pulang kan” ucap Rain membaca apa yang Tania inginkan“Heheheh” Tania pun tertawa karena pikirannya terbaca sama Rain“Kan benar, udah tenang aja aku bakalan puang malam ini, aku masih mau kumpul sama Kak Ara dan yang lainnya, aku kan nggak setiap hari kumpul bareng mereka” ucap Rain pada Tania“Ya udah kalau begitu, yang penting kamu pulang malam ini, aku nunggu kamu sampai pulang” ucap Tania yang mengizinkan Rain untuk pulang malam ;dan lanjut bilang “Aku hanya mau ingatin kamu untuk tidak berbuat sesuatu yang bisa membuat Bunda marah besar, karena itu akan akibatnya akan fatal untuk kamu, bisa-bisa kamu tidak akan di biarkan untuk ketemu kak Ara dan yang lainnya” ucap Tania mengingatkan Rain agar tidak berbuat yang akan di sesali n
“Rain masih ada yang harus di kerjakan nek, jadi belum bisa tinggal di sini dulu” jawab Rain“Rain pamit yah” ucap Rain pada semua orang yang ada di sana, termasuk Dito, Salsa, dan Mira“Iya, hari-hati yah” ucap yang lainnya jugaSebelum pulang mereka semua pun berpelukan karena Rain bilang dia tidak tahu kapan akan ke sini lagi, jadi mereka memutuskan untuk berpelukan mereka semua mengucurkan air mata sedih karena Rain akan pergi lagi untuk yang kedua kalinya dari rumah nenek Juli, terutama Kak Ara dan Mira yang harus berpisah lagi dengan Rain, setelah selesai berpelukand an berpamitan Rain pun benar-benar pergi dari rumah nenek Juli dan entah kapan akan ekmbali lagike rumah nenek Juli. Setelah Rain pergi nenek Juli menyadari kalau anggota keluarganya ada yang kurang yaitu Om Erik, lalu dia pun bertanya pada yang lainnya.“Oh iya di mana Erik, apa dia belum kembali?” tanya nenek Juli“Eng
karena itu Ali tidak balik menyerang orang-orang itu, dia hanya menahan serangan dari orang-orang itu dengan menunggu waktu yang teapt untuk menyerang balik secara mematikan.Dan setelah mendapatkan celah itu Ali pun langsung menyerang orang-orang suruhan Kevin itu dengan cepat, tepat dan tanpa belas kasih yang membuat orang-orang itu langsung tumbang dan kalah.“Gua ingatin sama kalian jangan sentuh Den Rain dan juga Non Tania, kalau elu sampai menyentuhnya lagi gua akan buat elu menyesal seumur hidup elu” ucap Ali pada Kevin dan orang-orang suruhannya itu dan Ali bilang “Kevin dan elu semua, ini peringatan dari gua, dan kalau sampai elu berbuat seperti ini lagi di pertemuan berikutnya gua bakalan buat elu hancur Kevin, jadi jangan sentuh Den Rain dan juga Non Tania” ucap Ali memperingati Kevin dan orang-orang suruhannya dengan suara yang sangat menakutkan“Sekarang mendingan kalian semua pergi sebelum gua semakin marah sama
“Apa yang menganggu perasaannya anak Bunda yang tersayang ini” ucap Bunda Laura dengan senyum “Berani-beraninya dia menganggu perasaan anak dari seorang Bunda Laura” ucap Bunda Laura dengan sedikit bercanda“Bunda aku serius” ucap Rain dengan suara gemasnya dan Bunda Laura pun langsung serius menatap Bunda Laura“Iya Bunda akan segera pulang kalau urusan Bunda Laura sudah selesai di sana” ucap Bunda Laura dengan serius pada Rain agar Rain bisa tenang“Benar ?” tanya Bunda lagi dengan serius“Iya, Bunda akan segera pulang setelah semua urusan di sana selesai” ucap Bunda Laura memastikan kembali agar Rain percaya dan setelah itu Rain pun memeluk Bunda Laura dengan erat dengan perasaan sedih“Sayang” ucap Bunda Laura dengan sedikit sedih karena Rain seperti ini, namun dia tetap harus pergi ke korea untuk keperluan tertentu“Owh iya tadi gi mana kamu di rum