Share

- 96 -

"Sepertinya ada tamu yang tak diundang," kata Hardian lantang. Ia yakin dugaannya benar karena melihat pintu pagar yang bergeser dari posisi semula.

Sementara itu Airel yang masih bersembunyi sadar bahwa Dokter Hardian sudah mencurigai keberadaannya.

"Sepertinya aku sudah ketahuan," bisik Airel di panggilan grup telepon. "Kita akan lakukan rencana B, sebentar lagi aku akan keluar dari persembunyian."

"Kau harus berhati-hati! Jangan beri kesempatan dia menyakitimu," kata Bripka Adi dari seberang telepon.

"Sebaiknya kau keluar saja, tempat ini terlalu kecil untukmu bersembunyi," ujar Dokter Hardian pongah.

Setelah merasa siap, Airel langsung keluar dari persembunyiannya. "Bagaimana kabar Anda, Dokter Hardian? Sudah lama kita tidak bersua."

Lelaki itu menyeringai saat mendengar suara yang datang dari arah belakang—terasa sangat familier. Ia pun membalikkan tubuhnya ke arah sumber suara. Netranya mendapati gadis kecil yang memasang wajah penuh percaya diri.

"Oh, ternyata tamu yang sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status