Share

Dua Puluh Lima

Luna melirik jam dindingnya, sudah jam 10 malam, belum ada tanda-tanda kepulangan Jim. Seharusnya dia tak perlu segelisah ini, kerena Jim sudah memberitahu bahwa hari ini dia ke rumah sakit melakukan pemeriksaan. Tapi ada yang janggal bagi Luna, dia terbiasa memberikan ocehan setiap malam pada laki-laki itu dan tak pernah dibantah oleh Jim. Rasanya ada yang kurang jika rutinitas itu tak terlaksana malam ini.

Menelpon Jim? Rasanya itu terlalu berlebihan, Luna cukup mengunci pintu dan merebahkan dirinya dengan aman di atas ranjang, kalau pun Jim pulang, dia bisa bangun untuk membuka pintu, lagi pula dia bukan tipe wanita yang tidurnya sangat lelap. Suara berisik sedikit saja akan membuat dia terjaga.

Satu jam Luna menunggu, setelah jam sebelas lebih, dia memutuskan untuk mengunci pintu dan masuk ke dalam kamar.

*****

Luna membuka pintu masuk apartemen, matanya langsung berserobok dengan Jim. Laki-laki itu tengah memakai jaket kulit warna coklat dan topi untuk menutupi kepalanya yang mul
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Keni Sihyanti
Kau sudah mulai mencintainya lun... tapi kau terlalu gengsi utk mengakuinya dan Jim.. Lupakan sejenak Luna biarkan waktu yang akan menjawab semua
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status