Ling Li melihat pria itu berjalan mendekatinya, sampai di sebelahnya sang pria langsung menaruh tangan Ling Li ke pundaknya dan menuntunnya berjalan masuk ke rumahnya. Ling Li dibaringkan di atas tikar anyaman, setelah membaringkan Ling Li sang pria bergegas mengambil air untuk membersihkan darah Ling Li yang masih mengalir deras.Melihat sang pria yang bersungguh-sungguh merawatnya Ling Li hanya bisa diam memperhatikan, sesekali Ling Li menatap wajah pria itu yang penuh dengan bercak hitam seperti tanda lahir hingga membuat sang pria jauh dari kata tampan."Tampan tidak selalu wajah, hati pria ini sangat baik aku menyukainya," ucap Sin."Emmmmmmm," sahut Ling Li yang tanpa sadar bersuara."Maaf-maaf sakit ya, aku akan coba pelan-pelan menjahitnya," ucap pria itu."Sebenarnya pria ini sangat tampan yang ada di wajahnya bukan tanda lahir, seseorang sengaja meracuni wajahnya," ucap Naga kedua."Apa ada obatnya?" tanya Ling Li."Heeeeeh, kamu tidak mungkin langsung menyukainya bukan," uc
Deg deg, deg deg.Melihat Ling Li yang berjalan menjauh detak jantung Wei Yan berdetak sangat cepat, baru pertama kali baginya merasakan perhatian seseorang, Wei Yan sangat berharap walau Ling Li tidak mendapatkan obat untuknya suatu hari nanti mereka tetap bisa bertemu kembali.Ling Li yang berjalan pergi masih teringat tentang cerita Wei Yan, Ling Li berpikir bagaimana bisa ada orangtua yang tega membiarkan anak mereka dari kecil hidup sendiri di hutan selama beberapa."Apa yang kamu pikirkan?" tanya Sin."Tidak ada, aku hanya kasihan padanya," ucap Ling Li."Kasihan atau karena kamu menyukainya," sahut Naga keempat."Aku tidak pernah bilang kalau aku menyukainya," ucap Ling Li cepat."Kamu bukannya mau tau apa yang bisa menghilangkan noda di wajah pria itu," sahut Naga kedua."Hemmmmm, benar, pil apa yang bisa menyembuhkannya?" tanya Ling Li."Kalian bagaimana, apa sebaiknya aku kasih tau saja atau tidak," ucap Naga kedua bertelepati pada Naga lainnya."Kalau aku tidak masalah, kal
Setelah berpikir semalaman keempat Naga tau apa yang harus dilakukan oleh Ling Li. Pedang sayap Naga Ling Li sudah waktunya untuk bisa terbang dan menjadi jauh lebih kuat dari saat ini, tidak hanya itu Ling Li juga bisa menerobos tingkat jika berhasil mendapatkan Inti hati hewan spiritual yang akan menjadi buruannya.Masih di bawah pohon yang sama Ling Li mencoba melatih kedua Mana nya, Ling Li mencoba menyempurnakan Mana air dan Mana apinya agar sempurna dan bisa dibentuk sesuai keinginannya."Heeeeeem, lumayan kemajuanmu jauh lebih cepat. Mana air dan Mana apimu sudah bisa berubah menjadi benda sesuai keinginanmu, tapi saat ini kamu harus meningkatkan pelatihanmu dan pedang sayap Nagamu," ucap Sin."Bukannya kamu bilang pedangku hanya bisa jauh lebih kuat dengan 1001 darah, sekarang bahkan belum ada setengahnya," sahut Ling Li."Kami sudah memikirkan tentang itu, kamu harus membunuh Kubal," ucap Naga kedua."Siapa itu Kubal?" tanya Ling Li."Biar aku yang jelaskan, Kubal adalah sete
Seharian penuh Ling Li menaiki pedang terbangnya berkeliling hutan Hon yang sangat luas, Ling Li berpikir betapa sayangnya hutan Hon yang saat ini tidak berpenghuni, tidak ada satupun hewan biasa ataupun hewan spiritual di hutan ini karena habis di makan oleh Kubal.Mata Ling Li yang memperhatikan segala arah melihat sebuah rumah besar di tengah-tengah hutan, Ling Li langsung meminta pedangnya untuk turun dirinya ingin memastikan apa isi rumah besar itu yang kemungkinan adalah rumah Kubal.Kriiiiiiieeeeet.Ling Li mendorong pintu hingga terbuka sangat lebar dan masuk ke dalamnya, mata Ling Li seperti ingin lepas dari tempatnya saat melihat tulang-tulang manusia ditumpuk menjadi satu di menyambutnya yang baru masuk beberapa langkah, kulit manusia yang sudah mengering terpajang di dinding menambah kesan mengerikan bagi Ling Li.Ling Li menyusuri setiap ruangan, hampir setiap ruangan yang ditelusuri Ling Li tidak ada yang istimewa, semua hanya tulang-tulang manusia yang sudah tidak tau b
Ling Li masih tidak percaya hutan di depannya menghilang begitu saja, saat ini di depannya hanya tersisa tanah lapang, Ling Li masih terus memperhatikannya seolah merasa ada yang janggal dari semua yang terjadi.Keempat Naga yang melihat Ling Li terdiam serentak kepikiran sesuatu, Kubal hewan spiritual setengah iblis yang mereka tau sangat kuat bagaimana bisa Ling Li membunuhnya dengan mudah, apa lagi Kubal sudah hidup puluhan tahun dengan memangsa manusia seharusnya semua tidak berakhir semudah itu. Keempatnya merasa sangat bodoh kenapa tidak menyadari dari awal, sepertinya semua yang terjadi karena Ling Li dibantu oleh seseorang, tapi siapa keempatnya saja tidak mengetahuinya mungkin Ling Li juga sama seperti mereka tidak tau bahkan tidak menyadarinya."Aku merasa ada yang aneh, diantara kalian siapa yang tau tentang asal usul hutan Hon?" tanya Ling Li."Aku tidak tau," sahut Sin."Aku juga," ucap kedua."Tidak ada yang tau asal usul hutan itu, yang kami tau Kubal sudah ada di hutan
Dari atas langit mengendarai awan terbang sang utusan Dewa mengejar Ling Li dengan sangat cepat, utusan Dewa hanya tersenyum melihat Ling Li yang melarikan diri, utusan Dewa tidak menyangka Ling Li hanyalah manusia pengecut yang bahkan tidak berani melawannya."Aku tidak akan mengecewakan Sang Dewa Agung," ucap utusan Dewa sembari terus mengejar Ling Li.Pedang Ling Li yang terbang dengan sangat cepat membawa Ling Li ke sebuah kota, Ling Li yang baru turun memperhatikan sekelilingnya sambil menggertakan giginya. Ling Li tidak menyangka benar-benar ada kota yang isinya penuh dengan penjahat. Kekerasan, pelecehan, perampokan semua penjahat berkumpul menjadi satu di kota yang saat ini dipijaknya."Mau ke mana kamu, aku tidak akan membiarkanmu terus melarikan diri," teriak utusan Dewa penghancur yang sudah masih di atas awan terbangnya."Sudah cukup merasa herannya, cepat cari tempat sembunyi," ucap Sin mengingatkan Ling Li.Ling Li memutar badannya berlari menerobos kerumunan, sang utusa
Tabib kecil seperti tau apa yang dipikirkan Ling Li, anak kecil yang duduk di depan Ling Li langsung turun dari tempat duduknya dan menarik tangan Ling Li memeriksa denyut nadinya."Hari ini kamu meminum pil penyembuh, pil itu tidak bisa menyembuhkan bekas sambaran halilintar karena memang pil penyembuh hanya bisa menyembuhkan luka luar dan dalam," ucap anak kecil itu mendongak ke atas menatap Ling Li."Benar, bagaimana kamu bisa tau?" tanya Ling Li."Aku adalah tabib Dewa, tentu saja aku tau," ucap anak kecil itu kembali duduk di tempatnya.Ling Li memperhatikan dari kepala hingga kaki anak kecil itu, walau yang dikatakan anak itu memang benar masih sulit baginya percaya anak itu adalah seorang tabib."Kalau kamu meragukannya, kenapa tidak kamu coba tanya saja dia tentang pil," ucap Naga kedua."Sudah berapa lama kamu menjadi tabib?" tanya Ling Li pada anak berumur 5 tahun di depannya."Hemmmm, setelah aku lahir," sahut anak kecil itu santai."Puuuuufff, hahahaha," tawa Ling Li pecah
Ling Li mengikuti Na Xi yang berlari melompat di depannya, tidak ingin terjadi sesuatu pada anak itu Ling Li mempercepat langkahnya dan berjalan tepat di belakang Na Xi. Melewati gang gang kecil Na Xi yang berjalan di depan terlihat sangat santai, Na Xi tidak terlihat takut sedikitpun walau jalan yang dilewatinya sangat sepi."Na Xi sudah berapa kali kamu melewati jalan ini?" tanya Ling Li."Emmmmm, tidak tau, aku tidak menghitungnya," sahut Na Xi terus melompat."Kamu apa tidak takut diculik dan dijual menjadi budak?" tanya Ling Li lagi."Siapa yang berani menculikku," sahut Na Xi santai.Ling Li hanya menggelengkan kepalanya, untuk anak kecil seumur Na Xi yang berani berjalan sendiri sebenarnya cukup mengejutkannya, tapi kalau diingat lagi Na Xi yang seorang tabib Dewa kecil siapa yang berani menculiknya, menculik Na Xi sama saja mencari masalah karena mungkin semua orang di pasar gelap mengenalnya.Setelah berjalan cukup jauh Na Xi kembali masuk ke dalam gang, tepat setelah ke luar