Share

31. Kejutan Gagal

Sepulang dari warung, Januari mengajakku untuk mampir ke rumah Zia. Katanya Rival hari ini ulang tahun dan Zia mau memberi kejutan. Aku, sih, manut aja dia mau membawaku ke mana. Karena aku sedang kangen padanya, maunya nempelin dia terus kayak perangko di amplop surat.

"Semingguan ini kamu ngehindar," ucapku. Dari Pajagan kami berjalan kaki. Matahari terik banget, tapi terasa nggak begitu panas. Hatiku adem melihat Januari yang sudah kembali ke mode awal.

"Namanya juga orang patah hati," jawab Januari sambil melirikku. Tanganku berada digenggamannya sejak tadi. Bikin kebas sama keringat, tapi males banget kalau harus dilepas. Haha, aku ini sudah bucin pada Januari rupanya. Seolah patah hati karena Alan itu hanya mimpi buruk yang langsung hilang dari memori ketika aku terbangun dan memulai lagi kehidupan.

Mungkin saat itu, mataku lagi buram saja makanya melihat Al

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status