Share

Gudang Senjata

Selamat Membaca

HAVE A NICE DAY

"Tuan, mengapa tidak jadi menolong Gadis itu?" tanya Sanci.

"Apa gunanya Aku menolong, Kau sendiri sudah dengar apa yang terjadi di kamar itu. Sudah terlambat, semua yang Aku miliki direnggut dariku." Barga menutup pintu kamarnya.

"Tuan, sadarlah. Kalau begitu ijinkan Aku pergi," ucap Sanci yang mulai takut dengan Barga.

"Tidak Sanci. Malam ini Kau akan tidur denganku," ucap Barga.

"Tuan, apa maksudmu. Bukankah selama ini Tuan yang selalu melindungiku?"tanya Sanci tidak percaya akan apa yang dia dengar dari Barga.

Barga sudah kalang kabut, sehingga dia menjadi gelap hati. Seluruh pikirannya tertutup dengan api dendam, hingga tidak lagi bisa membedakan mana yang benar dan tidak. Malam itu adalah malam kehancuran, terutama untuk dua gadis.

Semenjak saat itulah, sifat Barga tidak jauh berbeda dengan ayahnya. Bedanya, Barga tidak pernah memaksa wanita manapun. Sanci juga tetap tinggal bersama Barga,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status