Share

Mulai Curiga

Dengan langkah gontai, Adrian menuju ruangannya, ia duduk di kursi kerjanya, banyak hal yang ia pikirkan, terutama tentang Monika, hingga ia mengabaikan pekerjaannya. Belum lagi, ia harus bermain petak umpet dengan Clara.

Ting!...suara chat masuk dari ponsel Adrian, chat dari Clara.

{Sayang, nanti malam aku tunggu kamu, di kafe pelangi, pukul 8}

Lalu Adrian membalas isi chat dari Clara.

{Oke sayang, aku akan datang}

Setelah membalas isi chat dari Clara, Adrian menutup ponselnya dan menaruhnya di atas meja kerja, lalu kembali fokus pada pekerjaannya.

Sementara itu, di tempat berbeda, di sebuah kafe yang beberapa waktu ini menjadi tempat pertemuan antara Reka dan Bramastio, terlihat keduanya duduk di salah satu sudut kafe di atas rooftop, senyum mengembang di wajah keduanya.

“Tidak kusangka, Adrian mempunyai seorang anak,” ujar Bram, sambil menggeleng-ngelengkan kepala.

“Aku senang mempunyai cucu kandung. Dan ini bisa kamu jadikan alat untuk merebut kembali Clara,” timpal Reka, seraya m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status