Kayra menatap cowok tersebut,ternyata saka.Kayra memang sudah dari tadi melihat saka memberi dukungan terhadapnya dengan gerakan,bukan dengan kata kata.
"Makasih!"ucap kayra pelan setelah meneguk air mineral itu hampir setengah botol.
Alis saka terngkat,kemudian bibirnya mengembang lebar."kamu akrab banget ya sama Tian?"
"Hah,Tian?nggak juga kok,tu anak emang sok akrab aja sama gue,emang kenapa?"tanya kayra penuh selidik. "Lo sendiri ngapain disini,tumben amat,biasanya kan asik diperpus?"
"Nungguin kamu?".
"Nungguin gue?"tanya kayra sambil menunjuk dirinya sendiri. "Ngapain?"
Saka melihat sekelilingnya menoleh kekiri dan kekanan,memastikan daerah sekitarnya aman terkendali. "Aku mau ajak kamu makan!"
Uhuk...uhuk....
Kayra yang sedang meneguk sisa air mineralnya mendadak kaget kemudian reflek langsung memutahka airnya.
"Ada angin apa Lo ngajaki
Dengan perasaan dongkol kayra mempercepat langkahnya,karena sepertinya bel masuk kelas akan berbunyi sebentar lagi,dari kejauhan kayra sudah melihat saka melambaikan tangan kearahnya."Aku sudah pesankan bakso buat kamu!""Lo belum makan?"tanya kayra sambil duduk dikursi sebelah saka."Aku nunggu kamu lah,mau minum apa?""Nggak usah,gue air mineral aja."sahut kayra."ayo buruan dimakan nanti keburu bel masuk!"Mereka langsung melahap baksonya sebelum bel masuk berbunyi,tapi di sendok kedua bel masuk telah berbunyi. "Ayo buruan ka,kita habisin nie bakso,mubazir nanti kalau nggak habis."ucap kayra yang dibalas saka dengan anggukan kepala."kita serasa ikut lomba makan bakso ya?"Kayra terkekeh sambil menatap kearah saka yang mukanya Semerah tomat karena kepedasan."wajah Lo lucu banget ka,mirip tomat,Lo ngasih sambelnya kebanyakan tu,ni minum?"kayra menyodorkan segelas air mi
Terbiasa sendiri,tiba tiba ada kamu dan kamu yang membuat hati gundah gulana.Saka melemparkan tubuhnya kekasur empuk dikamar tidurnya,setelah mengganti pakaian seragamnya dengan kaos oblong dan celana pendek warna navy. Sebenarnya hari ini dia berniat untuk melatih kemampuannya untuk bermain piano,tapi sayangnya les piano hari ini terpaksa diliburkan karena pelatihnya ada acara mendadak.Saka hanya berdua saja dengan ibunya yang merupakan single perent,karena saat usianya menginjak dua tahun kedua orang tua Saka bercerai dan hak asuh Saka jatuh ketangan ibunya,sementara papanya sekarang sudah menikah lagi dan sekarang tinggal di Bristol salah satu kota cantik di Inggris dan kota Bristol juga pernah menjadi salah satu pelabuhan terpenting di Inggris.Semenjak itu saja tidak pernah bertemu dengan papanya lagi,pernah papanya meminta untuk saka berkunjung ke sana dan bersekolah disana namun saka menolak,dia lebih memilih tinggal dan menemani ibu n
Pikiran saka saat ini campur aduk,apa yang sebenarnya ingin ibunya katakan,ada apa dengan papanya."Papa kenapa?"tanya saka tak sabar.Ibunya menghela nafas panjang."papamu nggak ada,saka."Saka masih bingung,apa yang dimaksud ibu nya bahwa papanya tidak ada. "Maksud ibu apa,papa memang nggak ada disini kan Bu?"Ibu saka terlihat tidak berdaya ,bingung bagaimana cara menjelaskan kepada putra semata wayangnya tentang keadaan mantan suaminya saat ini."Tadi setelah melakukan operasi ibu menerima telefon dari saudara papamu di Bristol,katanya papamu sakit keras disana,setelah seminggu dirawat dirumah sakit,Allah lebih sayang papamu sayang."Jantung saka seolah berhenti mendadak mendengar cerita ibu nya,pelupuk matanya memanas,bagaimana mungkin papanya sakit keras tapi tidak ada yang memberi tahu mereka,tapi kenapa saat papanya meninggal,baru mereka memberi tahu,saudara macam apa
Tak akan aku biarkan orang mengetahui jati diriku selain kamu...ya hanya kamu!Setelah selesai latihan main futsal,Tian segera buru buru pulang kerumah,karena dia lupa ada tugas rumah yang harus dia kerjakan secepatnya,beruntung sekali digerbang sekolah dia bertemu dengan feri."Fer!" Teriak Tian keras belari mendekat kearah sahabatnya itu."Anterin gue bentar ya,gue lupa hari ini harus ke rumah sakit?"tambah Tian."Kok Lo baru kerumah sakit?pasti keasikan main futsal sampai lupa waktu,gimana sih Lo bro?"sahut Feri setengah melotot kepada Tian. "Ayo buruan naik!"Tanpa membuang waktu lagi Tian langsung melompat keboncengan belakang motor feri."Pegangan,gue bakal ngebut ni supaya Lo cepat sampai rumah?''.Feri segera menyalakan mesin motornya,lalu melewati jalan perumahan Tian yang tidak jauh dari sekolah mungkin jaraknya sekitar 500 meteran."Buruan turun,salam buat nyokap Lo ya!"
"Ma,papa beneran dinas keluar kota atau cuma menghindari kita?"tanya Tian saat dia sedang berdua dengan mamanya diruang tamu."sepertinya papa sudah tidak peduli lagi sama kita ma?"Mama mengusap rambut putra kesayangannya itu,lalu tersenyum. "Sabar ya,mungkin papa kamu butuh waktu.""Butuh waktu?emang papa butuh waktu berapa lama lagi ma?apa waktu tujuh tahun lebih masih belum cukup buat papa,bersikap menyebalkan seperti ini,mama terlalu sabar menghadapi papa!"Hampir tujuh tahun lebih papanya bersikap menyebalkan seperti ini,jarang dirumah,sering dinas keluar kota,bukan dua atau tiga hari saja,papanya kadang sampai berbulan bulan melakukan tugas bisnis.semenjak gendis lahir papa jarang banget ada dirumah,bahkan dia tidak pernah menyentuh ataupun mengendong gendis."Apa karena mama melahirkan gendis,emang salah ya ma kalau gendis lahir,itu juga bukan kemauan gendis ma,itu sudah ketentuan yang maha kuasa,kalau papa m
Sebenarnya kayra senang,kalau om gantengnya itu pulang,tapi sifat usil dan jail om nya itu yang membuat Kayra kesal .Kayra Sebenarnya memanggil Bagas dengan panggilan "om",karena Bagas adalau adik dari mamanya,berhubung menurut bagas dia masih muda pakai banget dan didukung dengan wajahnya yang super ganteng dia malu kalau keponakan kesayangannya itu memanggil dirinya dengan panggilan "om" ."Lo benaran udah punya pacar?"tanya Bagas antusias."Siapa yang pacaran sih mas?"sergah kayra sambil melotot kearah bagas."Yakin?"Bagas memastikan."gue bilangin mama Lo!""Apaan sih,kepo deh!""Pasti anak yang ketemu Lo waktu beli nasi Padang kemarin?"Kayra reflek langsung menoleh."Diam jangan bertanya lagi."kayra memberi isyarat agar Bagas menutup mulutnya agar tidak bertanya lagi.Bagas langsung mencubit gemas pipi cuby kayra,yang dibalas kayra dengan memberengutkan bibirnya
Sebenarnya kayra senang,kalau om gantengnya itu pulang,tapi sifat usil dan jail om nya itu yang membuat Kayra kesal .Kayra Sebenarnya memanggil Bagas dengan panggilan "om",karena Bagas adalau adik dari mamanya,berhubung menurut bagas dia masih muda pakai banget dan didukung dengan wajahnya yang super ganteng dia malu kalau keponakan kesayangannya itu memanggil dirinya dengan panggilan "om" ."Lo benaran udah punya pacar?"tanya Bagas antusias."Siapa yang pacaran sih mas?"sergah kayra sambil melotot kearah bagas."Yakin?"Bagas memastikan."gue bilangin mama Lo!""Apaan sih,kepo deh!""Pasti anak yang ketemu Lo,waktu beli nasi Padang kemarin?"Kayra reflek langsung menoleh."Diam jangan bertanya lagi."kayra memberi isyarat agar Bagas menutup mulutnya agar tidak bertanya lagi.Bagas langsung mencubit gemas pipi cuby kayra,yang dibalas kayra dengan memberengutkan bibirnya
Kayra menatap saka,setelah diamati lebih dalam ternyata saka tidak mempunyai teman dekat sama sekali dikelas,beda dengan Tian yang anaknya cenderung pecicilan dan gampang akrab dengan orang.Karena Dinda masih ngambek dan tidak mau berbicara dengan dirinya,terpaksa kayra hari ini kakantin seorang diri."Kay nggak kekantin?"tanya saka yang tiba tiba sudah berdiri disampingnya ."Hah,apa?"kayra balik nanya."Nggak kekanntin?"saka mengulangi lagi pertanyaan lagi."kenapa sih kok bengong ?""Eng..nggak papa kok,kenapa tumben ngajak gue kakantin?apa gue mau ditraktir lagi,jangan deh nggak usah,gue nggak enak tiap hari ditraktir sama Lo."tanya kayra menggoda saka,cowok itu hanya menyipitkan kedua matanya."Gue juga mau dong ditraktir tiang listrik!"tiba tiba saja Tian sudah berdiri dibelakang saka sambil menepuk pundaknya."gue juga ikut ya?""Apa tadi?tiang listrik?panggil orang yang bener