Share

Hampir Membunuhnya

"A-apa maksudmu, Anna? Aku tak mengerti, mengapa kau terlihat menakutkan seperti ini," ujar Anna masih tak bisa mengontrol detak jantungnya yang berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Aku kira kau tak sebodoh itu, Hendra. Bukankah selama ini kau dan mamamu mengatakan bahwa akulah orang bodoh itu. Bagaimana rasanya bermain-main bersama dengan orang bodoh? Pasti sangat menyenangkan, bukan?" tanya Anna lagi. Ia menatap Hendra dengan tatapan yang tajam.

"Anna, kau pasti bukan Anna. Annaku tak seperti ini, dia sangat anggun. Bahkan tak pernah memanggilku dengan sebutan nama saja. Siapa kau sebenarnya? Apa yang kau inginkan dari tubuh istriku!" bentak Hendra pada Anna.

Anna mengernyitkan dahinya, bisa-bisanya Hendra mengira bahwa Anna sedang kerasukan. Namun Anna saat ini tak ingin bermain-main.

"Aku memang Anna, tapi bukan lagi sebagai istrimu. Sebentar lagi surat cerai akan aku siapkan untukmu, Hendra."

Ucapan Anna membuat Hendra membeku. Ia menatap Anna dengan tatapan yang sulit untuk di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status