Hari itu juga mereka bersepakat untuk mengadakan jumpa pers besok malam di gedung aula kantor XD Management.
Tapi hal itu baru atas persetujuan Katrina, dan tidak untuk Reyhan. Katrina sudah mengatakan pada Shin Hye, masalah Reyhan biar nanti Katrina yang akan berusaha untuk membujuknya. Shin Hye pun mempercayakan itu semua pada Katrina dan berharap Reyhan akan menyetujui kesepakatan tersebut. Shin Hye berjanji akan memberikan sejumlah uang sebagai imbalan jasa atas pertolongan mereka. Namun Katrina menolaknya dengan halus. Katrina sendiri tidak bisa berjanji apa Reyhan akan menyetujuinya atau malah menentangnya, sebab yang Katrina tahu, jauh sebelum hari ini, Reyhan tak pernah bersikap keras hati seperti sekarang. Katrina merasa suaminya kali ini memang sudah benar-benar benci, benar-benar marah, benar-benar muak. Entahlah, Katrina malah merasa reaksi Reyhan kali ini terlihat agak berlebihan. Justru terkesan ke
Seo Jun sudah menghubungi Yura sejak dua hari yang lalu untuk segera datang ke rumah sakit menjenguk ayahnya, tapi belum ada balasan sampai saat ini. Bahkan Yura pun tak kunjung menunjukkan batang hidungnya di rumah sakit.Seo Jun baru saja diberitahu oleh pihak rumah sakit, bahwa selama ini Yeon Jin hanya hidup dengan satu ginjal.Awalnya memang tidak berbahaya. Orang yang hidup dengan satu ginjal yang sehat sama dengan orang yang hidup dengan dua ginjal. Kualitas hidupnya akan sama. Hanya saja diperlukan penerapan pola hidup sehat agar satu ginjal yang tersisa itu bisa bekerja baik sesuai dengan fungsinya. Tapi, semenjak Yeon Jin di vonis menderita diabetes dan Hipertensi, kondisi Ginjalnya lambat laun mengalami penurunan drastis. Dan ini sangat membahayakan bagi kesehatan Yeon Jin sendiri.Jika bukan dokter yang mengatakan h
"Laki-laki brengsek!" Ucap seseorang dengan penuh amarah!Seo Jun menarik tubuh Jimmy dan menjauhkannya dari Katrina."Jangan ganggu keluargaku lagi. Cepat pergi dari sini," teriak Seo Jun yang langsung mendorong tubuh Jimmy."Wow! Santai!" teriak Jimmy. Dia merapikan kerah bajunya yang berantakan. "Aku hanya menolongnya, tadi dia hendak terjatuh. Ya ampun Seo Jun, kamu ini masih saja emosian seperti dulu,"Katrina langsung bergerak ke arah Reyhan yang berdiri di belakang Seo Jun, Reyhan langsung memeluk istrinya. Reyhan yang awalnya hendak menghampiri Jimmy, tapi langkahnya sudah didahului oleh Seo Jun."Jangan pernah tunjukan batang hidungmu lagi dihadapanku dan jangan coba-coba kamu mengganggu Yura ataupun Katrina lagi, Jimmy! Aku tidak aka
Siluet-siluet indah masa kecilnya bersama Yeon Jin kian merasuk memenuhi isi kepala Yura."Yura, hati-hati kalau berjalan. Kamu lelah ya, seharian ini harus ikut dengan ayah bekerja di pasar? Ayah gendong ya? Sini, naik ke punggung Ayah. Lututmu berdarah, nanti biar ayah obati di rumah,""Selamat ulang tahun Yura... Anak ayah sudah besar sekarang. Sudah lima tahun. Sebentar lagi Yura sekolah. Yura harus jadi anak yang pintar ya, sekarang Yura tiup lilinnya,""Anak ayah sebentar lagi masuk SMP. Semakin hari kamu semakin mirip dengan ibumu. Ayah berjanji, jika suatu hari nanti Ayah memiliki cukup uang, ayah ingin sekali mempertemukanmu dengan Ibumu juga saudaramu di Indonesia. Ayah sangat menyayangimu Yura. Kamu satu-satunya harta yang paling berharga dalam hidup Ayah..."
Gedung aula itu kini sudah dipenuhi oleh wartawan-wartawan berita dari berbagai media massa dan televisi swasta. Mereka berkumpul setelah siang tadi kembali mendapat kabar atas pelaksanaan jumpa pers terkait konfirmasi foto-foto syur Yura dengan pengusaha asal luar negeri bernama Fahri Reyhan Dharmadi yang sempat tertunda.Saat ini, Yura, Katrina, Reyhan, Keke dan Park Shin Hye sudah berada dalam satu barisan kursi dengan meja panjang dihadapan mereka."Selamat malam semuanya. Terima kasih atas kehadiran kalian malam ini. Saya selaku direktur utama XD management ingin mendampingi Yura untuk meluruskan masalah mengenai foto-foto yang saat ini beredar di media. Pertama-tama, saya ingin memberitahukan, bahwa Yura dan seorang wanita bercadar yang kini duduk di sebelah Yura, bernama Nona Katrina, mereka adalah saudara kembar."Suasa
Jumpa pers kali itu berakhir dengan menyisakan sebuah tanda tanya besar di benak para wartawan. Sebab pertanyaan terakhir yang di ajukan oleh salah satu wartawan infotainment tidak mendapat kepastian jawaban dari pihak terkait. Yura keluar dari ruangan aula diikuti Keke beserta Reyhan dan Katrina saat itu juga. Yura hanya melempar senyuman tipis tanpa berkata apapun. Dan hal itu justru memancing reaksi keras dari para wartawan.Pertanyaan yang menggemparkan itu kini langsung menjadi buah bibir dalam kejapan mata. Jumpa pers malam itu telah di tonton oleh seluruh warga korea. Bahkan langsung menjadi trending topik di salah satu website video internet ternama di Korea Selatan.Kini Yura dan Keke sedang dalam perjalanan menuju parkiran gedung. Mereka hendak meninggalkan kantor XD management saat itu juga.Sebuah mobil sport porsch
Seharian ini Yura tidak sama sekali keluar dari dalam apartemennya. Dia terus mengurung diri di dalam apartemen. Seorang diri, tapi baru saja Keke datang dengan membawa makanan untuknya. Kebetulan Yura lapar, dia pun melahap makanan yang di bawa Keke dengan cepat. Keke yang prihatin hanya bisa menatap kondisi Yura saat ini. Dia sendiri tidak bisa berbuat banyak apalagi membantu. Yura baru saja selesai menon aktifkan seluruh akun media sosialnya, I*******m, F******k, Twitter, dll. Banyak sekali para haters yang mencibir, memaki, dan menghujatnya. Para netizen di sosmed itu mulutnya bahkan lebih tajam dari pisau. Membuat Yura muak! Yura sadar karirnya di dunia hiburan kini sudah tamat. Bahkan Park Shin Hye telah langsung menendangnya tanpa menunggu filmnya rilis. Dari kabar yang bered
Kondisi masjid di Daejeon sudah sepi. Tapi Yura belum beranjak juga dari sana. Bahkan dia masih memakai mukena yang dia kenakan dadakan tadi. Dan kini Yura malah ketiduran di sudut ruangan masjid. Dia kelelahan. "Assalamualaikum, nona. Nona bangun, Nona?" ucap seorang laki-laki setengah baya bertubuh kurus dan berjanggut tebal. Dia mencoba untuk membangunkan Yura. Sebab waktu di Busan saat ini sudah hampir tengah malam. Yura terbangun dan sedikit terkejut. "Eh, maaf. Sepertinya saya ketiduran. Maaf, Pak." ucap Yura pada laki-laki setengah baya itu. Laki-laki itu terdiam saat melihat wajah Yura cukup jelas. Dia terlihat memegang sapu di tangannya.
Pagi ini Yura dikagetkan oleh suara adzan shubuh yang berkumandang. Padahal dia sedang terlelap dalam buaian mimpi-mimpinya. Yura melenguh tertahan. Dia melirik arah jam dinding di kamar kecil nan pengap itu. Masih waktu dini hari. Yura merasakan tubuhnya lengket dan kotor. Pakaiannya basah oleh keringatnya sendiri. Akibat kelelahan malam ini Yura bisa tidur dengan nyenyak walau dalam keadaan yang serba terbatas. Ruang gerak yang terbatas, tempat tidur yang kecil dan berdebu, juga sedikit berbau tidak sedap, mungkin karena sudah lama tidak digunakan. Belum lagi tak ada ventilasi udara sedikitpun di dalam ruangan kecil itu. Dan akan sangat tidak mungkin jika Yura tidur dengan keadaan pintu yang terbuka. Sama saja dia cari mati. Bisa-bisa barang-barangnya raib di curi orang. Yura bangkit dari kasur lantai itu dan mencari handuk di dalam tas kopernya serta perala