Share

BAB 50 - tersipu malu

Keesokan hari …

Pagi itu Tsabitha masih tidur dengan nyenyak dengan wajah yang polos tanpa dosa. Bau kopi yang menguar di udara bercampur dengan bau bunga melati dan daun pandan yang menghiasi ranjang pengantin mereka, mengusik tidur nyenyak pengantin baru ini, hingga memaksanya untuk membuka mata.

“Selamat pagi,” sapa Moreno pagi itu sambil membawa cangkir yang berisi kopi panas, terlihat dari kepulan asap di atasnya.

“Selamat pagi, jam berapa ini?” sahut Tsabitha dengan suara paraunya sambil mengulas senyum manis.

“Baru jam 9 pagi. Mau kopi?” tanya laki-laki itu sambil menyodorkan cangkir kopi itu ke depannya. Tsabitha pun mengangguk sambil merenggangkan tangan ke atas, lalu duduk di atas tepi ranjang. Moreno menghampirinya dan ikut duduk di tepi ranjang.

“Minumnya pelan-pelan, masih panas. Ini kopi buatanku sendiri, namanya kopi cinta,” ujar Moreno sambil menyodorkan cangkir kopi i

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status