Share

15. Yusuf menghilang

"Bu, ayo cepat. Sudah mendukung hampir turun hujan ini!" Jimmy bersiap untuk menjemput putranya.

"Mas, aku juga mau ikut." Jihan yang baru saja pulang juga ingin ikut serta ibu dan juga kakaknya

"Ngapain kamu mau ikut? Kamu saja baru pulang."

"Aku bosan sekalian kita keluar cari makan. Sekarang giliran aku yang akan terakhir kamu dan ibu."

"Banyak uang kamu, Ji?" celetuk Bu Wati yang baru saja muncul dari dalam rumahnya.

"Pasti dong, Bu. Ternyata usaha kita ke Ki Ageng kemarin dan juga pengorbanan ku tidak sia-sia."

"Siapa pria itu? Kaya gak? Pengusaha atau pekerja kantoran?" tanya Bu Wati semangat.

"Pengusaha, Bu. Dia juga punya toko emas. Tapi sayang suami orang."

"Halah, itu gak usah kamu pikirkan. Yang terpenting kamu bisa dapatin dia dan uangnya. Kalau masalah istri atau keluarga nya itu bisa dipikirkan belakangan.

Lihat mas mu itu. Buktinya dia bisa membuat Sekar menjauh dari keluarganya sendiri." Seorang ibu yang seharusnya mengarahkan anak-anaknya untuk melangkah di jalan yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status